TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (LSP) menguat dalam bursa calon Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
Merespons hal itu, pimpinan DPR meminta semua pihak untuk menunggu surat presiden (surpres) siapa yang akan diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon kapolri.
Sebab, hingga saat ini DPR belum menerima surpres calon kapolri.
"Sampai dengan hari ini surpres presiden tentang calon kapolri memang belum sampai di DPR dan kita tunggu saja begitu datang langsung kita proses sesuai dengan mekanisme yang ada," kata Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/1/2021).
"Ya, kalau di medsos memang beredar nama-nama yang diusulkan tapi untuk pastinya nanti kita sama-sama saja tunggu surat dari presiden supaya pasti. Karena kalau kita berandai-andai hanya Presiden Jokowi yang tahu," imbuhnya.
Baca juga: Politikus PDIP: Konon Calon Kapolri Menguat ke Listyo Sigit Tapi kan Namanya Politik Bisa Berubah
DPR, lanjut Dasco, tidak akan mendesak presiden untuk segera mengirim Surpres calon kapolri.
Menurut Dasco, Presiden Jokowi telah menmperkirakan kapan seharusnya surpres calon kapolri dikirim sebelum batas waktu yang ditentukan undang-undang.
"Kita tak perlu mendesak-desak presiden karena presiden tentunya tahu mana urgency dan batas waktu kapan suratnya harus dikirim ke DPR. Sampai hari ini memang belum ada surpresnya dan kita tunggu saja menurut saya," ucap Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu.
Diberitakan sebelumnya, Anggota Komisi III DPR Jazilul Fawaid menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menjadi calon Kapolri, menggantikan Jenderal Idham Azis yang akan pensiun pada akhir Januari 2021.
"Insya Allah satu nama, Pak Listyo Sigit calon kuat," ujar Jazilul saat dihubungi, Jakarta, Senin (11/1/2021).
Namun, Jazilul mengaku pernyataannya soal Listyo akan menjadi calon tunggal yang diusulkan Presiden ke DPR, tidak bermaksud mendahului Tuhan dan Jokowi.
"Sekali lagi saya menyampaikan ini, tanpa bermaksud mendahului takdir Allah dan ketentuan Presiden," tutur Wakil Ketua Umum PKB itu.