Ia sangat berharap kasus pembunuhan terhadap anaknya segera diusut tuntas oleh kepolisian.
"Saya berharap tidak terjadi lagi, ini yang terakhir," katanya.
Kadiman ingin hal serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Atas dasar itu, dia meminta kepada semua orang tua yang memiliki anak remaja agar memperhatikan pergaulan anak-anaknya.
"Jangan menganggap semua orang itu baik. Bisa saja ada yang berniat buruk," ujar Kadiman.
Ia mengaku sebelumnya Fathan pernah bercerita mempunyai kenalan baru yang tinggal di sekitar Pasar Johar, Karawang Timur.
Baca juga: Mahasiswa Telkom University Tewas, Ditemukan Terbungkus Plastik dan Dililit Bed Cover di Persawahan
Sejak itu pula, Fathan kerap berhubungan dengan kenalannya itu.
Fathan saat itu pamit untuk bertemu teman akrabnya yang bernama Aji. Namun Fathan, tidak berada di rumah Aji.
Kadiman justru mencurigai Fathan bertemu dengan orang yang baru dikenal tersebut.
Minta Tebusan Rp 400 Juta
Kadiman kaget bukan kepalang, ancaman pemerasan yang ia terima dari lewat Whatsapp (WA) ternyata serius.
Tadinya ia menganggap bahwa ancaman penculikan dan pemerasan uang senilai Rp 400 juta tersebut hanyalah candaan anaknya.
Ia menanggapi WA tersebut dengan candaan, dan sang anak, Fathan Ardian Nurmiftah (18) ditemukan meniggal dunia dalam keadaan mengenaskan.
"Ada WA (Whats App) dari nomor Fathan dengan nada ancaman Senin pagi," kata Kadiman saat ditemui di rumah duka di Perumahan Dinas Peruri, Kecamatan Telukjambe Timur, Kamis (14/1/2021).