Laporan Wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pihak keluarga masih menunggu proses pencarian dari Tim SAR gabungan selesai untuk mengambil jenazah pramugari Sriwijaya Air, Mia Tresetyani Wadu (23).
Seperti disampaikan oleh kerabat korban, Yudi Irawan saat dikonfirmasi Tribun Bali, Minggu (17/1/2021).
"Terkait pemulangan jenazah Mia, kita menunggu selesai pencarian," ujar Yudi.
Yudi menuturkan, jika proses pencarian berjalan dengan lancar, maka rencananya pekan depan jenazah Pramugari Mia diambil oleh pihak keluarga dengan dijemput di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
"Hari Senin selesai (proses pencarian), kemungkinan kalau lancar Rabu atau Kamis, jenazah Mia dipulangkan ke Bali," ujar dia.
Diberitakan sebelumnya, pasca diidentifikasinya pramugari korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu (23), pihak keluarga di Denpasar, Bali, sudah mengirim surat kuasa pengambilan jenazah.
"Kita sudah mengirim surat kuasa buat pengambilan jenazah Mia di Jakarta," ungkap kerabat korban, Yudi Irawan.
Yudi menjelaskan, surat kuasa pengambilan jenazah tersebut sudah dikirimkan pada Sabtu 16 Januari 2021 kemarin.
"Kemarin dikirimkan," kata dia.
Pihak keluarga Pramugari Mia Tresetyani Wadu (23), akhirnya menyepakati untuk menjemput jenazah Mia, di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Untuk jadwal pemulangan jenazah masih dalam koordinasi dengan pihak pusat.
Rencananya jenazah Mia akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen Mumbul.
"Terkait pemulangan (jenazah Mia) keluarga sudah mengambil kata sepakat akan menjemput Mia di Bandara Ngurah Rai," kata Yudi.
Pihaknya meminta kepada maskapai Sriwijaya Air untuk mengawal kepulangan jenazah Mia.
Baca juga: Kesedihan Ibu Isti Yudha Pramugari Sriwijaya Air SJ 182 saat Pemakaman: Kasihan Adik Sendirian
Khususnya permintaan khusus keluarga adalah jenazah Mia dikawal dua teman karib sekaligus teman sejawatnya.
Keputusan penjemputan jenazah Mia di Bandara Ngurah Rai Bali ini berdasarkan pertimbangan sejumlah faktor, salah satunya adalah masa pandemi Covid-19.
"Saya sudah memastikan kepada pihak maskapai bahwa kami mohon untuk dikawal oleh teman sejawat yang juga teman karibnya, Dayu dan Srita, teman baiknya," ujar dia.
Selain itu, pihak keluarga meminta kepada maskapai untuk mengawal mobilitas kepulangan jenazah Mia dari bandara ke rumah.
"Dayu sama Srita dua teman baik yang selama ini ikut membantu proses di sana. Memang mereka ada petugas khusus yang mendampingi update tentang informasi dari Mia," sambungnya.
Diketahui, jenazah pramugari korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu (23) akhirnya teridentifikasi.
Keluarga mendapat kabar Kamis 14 Januari 2021 sekitar pukul 18.00 Wita.
Jenazah Mia teridentifikasi bersamaan dengan nama-nama 5 korban teridentifikasi lainnya malam itu.
Total sudah ada 12 korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182, para korban teridentifikasi dari hasil sidik jari dan DNA keluarga.
Dikawal Teman
Pihak keluarga pramugari Sriwijaya Air Mia Tresetyani Wadu (23) akhirnya menyepakati untuk menjemput jenazah Mia di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Baca juga: Hingga 16 Januari, Total 24 Korban Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri
Keluarga tidak jadi menjemput langsung ke Jakarta.
Untuk jadwal pemulangan jenazah masih dalam koordinasi dengan pihak pusat.
Rencana jenazah Mia akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen Mumbul Nusa Dua, Bali.
Sementara itu, terkait persiapan pemulangan jenazah Mia, pihak maskapai Sriwijaya Air masih berkoordonasi dengan pihak di Jakarta.
"Manajemen sangat perhatian terhadap korban," kata Direct Manager Sriwijaya Air Bali Hendrik Ardiansah di sela-sela penyerahan santunan dari pihak PT Jasa Raharja kepada keluarga Mia di rumahnya Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar, Jumat 15 Januari 2021.
Manajemen Sriwijaya Air menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian pramugari asal Denpasar, Mia Tresetyani Wadu.
Hendrik mengatakan Mia adalah pramugari terbaik.
"(Mia) pramugari terbaik di antara yang terbaik. Semoga seluruh amal ibadah diterima-Nya," ungkap Hendrik.
Kemarin pihak PT Jasa Raharja menyerahkan santunan terhadap keluarga korban senilai Rp 50 juta.
Mia dipastikan meninggal dunia setelah jenazahnya teridentifikasi, Kamis 14 Januari 2021.
Bagi Hendrik, Mia adalah sosok yang ceria, humble, rendah hati, baik dengan semua orang, dan taat beribadah.
"Sosok almarhumah dikenal taat beribadah," terang dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pemulangan Jenazah Pramugari Mia Direncanakan Pekan Depan, Keluarga Jemput di Bandara Ngurah Rai