TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk besok, Selasa (19/1/2021).
Melalui laman resminya, BMKG memprediksi 3 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: Prakiraan Gelombang Tinggi BMKG, Selasa 19 Januari 2021: Laut Natuna Utara Mencapai 9 Meter
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa, 19 Januari 2021: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin di 18 Wilayah
Besok akan terjadi sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudra Hindia Pasifik utara Halmahera, di Laut Sulu, di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, dan di Laut Arafuru bagian barat.
Kondisi inilah yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi).
Konvergensi memanjang dari Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Filipina bagian timur dan dari Australia bagian utara hingga Laut Arafuru bagian barat.
Kondisi ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Aceh
- Bengkulu
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- DKI Jakarta
- Papua Barat
- Papua
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara
Perairan Kota Baru bagian barat
Perairan Kota Baru bagian timur
Selat Makassar bagian tengah
Samudera Hindia selatan Bali
Samudera Hindia selatan NTB
Perairan selatan Anambas
Perairan utara Anambas
Perairan barat Natuna
Perairan Subi - Serasan
Laut Natuna
Perairan Singkawang - Sambas
Perairan Bintan
Perairan Kalimantan Tengah bagian timur
Laut Jawa bagian utara Bawean
Laut Jawa bagian selatan Bawean
Laut Jawa bagian barat Masalembo
Laut Jawa bagian timur Masalembo
Perairan Tuban - Lamongan
Perairan utara Madura
Perairan Sapudi
Perairan Kangean
Perairan selatan Jawa Timur
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Laut Jawa bagian tengah
Perairan Karimun Jawa
Perairan Brebes - Pemalang
Perairan Pekalongan - Kendal
Perairan Semarang - Demak
Samudera Hindia barat Bengkulu
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
Selat Karimata bagian utara
Selat Gelasa
Perairan utara Belitung
Selat Karimata bagian selatan
Laut Jawa bagian barat
Perairan Kepulauan Seribu
Perairan Karawang - Subang
Perairan Indramayu - Cirebon
Samudera Hindia barat Lampung
Perairan utara Sabang
Selat Malaka bagian utara
Perairan Sabang - Banda Aceh
Samudera Hindia barat Aceh
Selat Makassar bagian selatan
Perairan Pare - pare
Perairan Spermonde Pangkep bagian barat
Perairan Spermonde Pangkep
Perairan Spermonde Makassar bagian barat
Laut Flores bagian utara
Laut Flores bagian timur
Baca juga: Prakiraan Gelombang Tinggi BMKG, Selasa 19 Januari 2021: Laut Natuna Utara Mencapai 9 Meter
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Selasa, 19 Januari 2021: Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin di 18 Wilayah
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)
Laut Natuna Utara
Perairan utara Natuna
Perairan selatan Natuna - Pulau Midai
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Perairan Enggano
Perairan barat Lampung
Perairan utara Jawa - Kep.Kangean
Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa
Perairan selatan Sumbawa
Laut Sawu, Perairan Kupang - P.Rote
Selat Makasar bag.selatan
Perairan barat Sulawesi Selatan
Perairan Kep.Selayar
Laut Flores, Perairan Kep.Flores
Perairan selatan Baubau - Kep.Wakatobi
Laut Banda
Perairan Amamapare - Agats
Perairan P.Biak
Teluk Cendrawasih
Perairan utara Papua
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Senin (18/1/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)