Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menginformasikan sebanyak 103 sekolah pengelolaan pemerintah daerah maupun Kementerian Agama mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi di Sulawesi Barat.
“Kami terus melakukan koordinasi dalam melakukan pendataan, kebutuhan, dan intervensi yang dibutuhkan,” tutur Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud Hendarman melalui keterangan tertulis, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Jokowi akan Beri Bantuan Perbaikan Rumah Korban Gempa di Mamuju: Rusak Berat Rp 50 Juta
Berdasarkan hasil kaji cepat dampak gempa per 18 Januari 2021, sebanyak 39 sekolah di antaranya mengalami rusak berat, 19 sekolah rusak sedang, dan 45 sekolah rusak ringan.
Kondisi di Kabupaten Mamuju, terdapat 18 sekolah yang masuk kategori rusak berat, 12 sekolah mengalami rusak sedang, dan 10 sekolah mengalami rusak ringan.
Baca juga: BMKG Ungkap Perbedaan Gempa Sulawesi Barat dengan Palu Sulawesi Tengah
Sementara di Kabupaten Majene, 19 sekolah mengalami rusak berat, enam sekolah mengalami rusak sedang, dan 21 sekolah mengalami rusak ringan.
Berikutnya di Kabupaten Poliwali Mandar, dua sekolah mengalami rusak berat, satu sekolah mengalami rusak sedang, dan tujuh sekolah rusak ringan. Sedangkan di Kabupaten Mamasa, tujuh sekolah mengalami kerusakan ringan.
Gempa yang terjadi sejak Kamis (14/1/2021) lalu memberikan dampak kepada 1.203 satuan pendidikan, 192.027 peserta didik, serta 16.620 pendidik dan tenaga kependidikan yang berada di Provinsi Sulawesi Barat.