News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pendi, Buronan Kasus Korupsi Pembuatan Peta Rawan Bencana di Medan Diringkus Setelah 3 Tahun Buron

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi DPO kasus korupsi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim gabungan Kejaksaan RI menangkap terpidana kasus korupsi pembuatan peta rawan bencana Kabupaten Karo bernama Pendi Sebayang pada hari ini, Kamis (21/1/2021).

Terpidana ditangkap setelah buron selama 3 tahun terakhir.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung RI Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan pelaku ditangkap di daerah Medan, Sumatera Utara pada Rabu (20/1/2021) kemarin.

"Tim gabungan Kejaksaan RI kembali berhasil mengamankan terpidana tindak korupsi atas nama Pendi Sebayang di Jalan Bunga Wijaya Kusuma 16 Nomor 38-C Lingkungan 6 Sunggal Kota Medan yang merupakan Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan," kata Leonard dalam keterangannya, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: 7 Tahun Buron, Pria yang Bunuh Petugas Kebersihan Bersama Adiknya Ditangkap saat Pulang Kampung

Pendi dinyatakan bersalah berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI Nomor : 732.k/Pid.Sus/2017 tanggal 17 Oktober 2017.

Setelah itu, diterbitkan surat perintah pelaksanaan putusan Pengadilan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Medan Nomor: Print-21/N.2.10/Ft.2/11/2017 tanggal 20 November 2017.

Ketika itu, Pendi menjabat sebagai Direktur Utama PT Pemutar Argeo Consultan Enginering di Medan.

Dia terbukti melanggar Pasal 2 ayat 1 Jo pasal 18 subsidair pasal 3 jo pasal 18 UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Baca juga: Harun Masiku Masih Buron, KPK Periksa Kerabatnya

"Terpidana terlibat dalam perkara tindak pidana korupsi dalam pembuatan Peta Rawan Bencana Tingkat Kabupaten di Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat dengan nilai proyek sebesar Rp 1,4 miliar tahun anggaran 2012 pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara," tandasnya.

Hingga saat ini, pelaku telah dibawa Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan untuk dilakukan proses eksekusi.

Namun tidak dijelaskan lebih lanjut lembaga pemasyarakatan (lapas) yang akan ditempati oleh Pendi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini