Rasman menambahkan pihaknya tidak pernah mendapat keterangan mengenai adanya korban Sriwijaya Air SJ-182 yang selamat.
Baca juga: Jenazah YouTuber Faisal Rahman, Korban Sriwijaya Air Dimakamkan di TPU Tanah Kusir
Baca juga: Kisah Romantis Korban Sriwijaya Air SJ 182, Jenazahnya Terindentifikasi Tepat di Tanggal Jadian
Baca juga: Pramugari Sriwijaya Air Mia Wadu akan Dimakamkan di Hari Rencana Kepulangannya untuk Liburan
Baca juga: Dayu Iringi Jasad Mia Wadu Pramugari Sriwijaya Air: Kita Berdua Merantau Bareng, Berjuang Bareng
Baca juga: Kakak Beradik Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Dimakamkan Berdampingan di TPU Tanah Kusir
"Sampai saat ini tidak ada keterangan yang kami dapatkan bahwa ada penumpang yang hidup," katanya.
Sinyal SOS yang tampak di Google Maps sebelumnya, ujar Rasman, bisa saja berasal dari sinyal Tim SAR yang berada di posko sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki.
Diketahui, tim penyelam mendirikan posko di Pulau Lancang dan Pulau Laki untuk memudahkan mereka bergerak.
"Mereka membuka posko itu untuk memudahkan mereka bergerak."
"Jadi tidak semua ada di atas kapal, mungkin itu, tapi saya tidak mau berspekulasi," tandas Rasman.
Roy Suryo: Ulah Orang Iseng
Pakar Telematika, KRMT Roy Surya, mengatakan sinyal SOS dibuat oleh orang iseng tak bertanggung jawab.
Pasalnya, tulisan di tengah Pulau Laki kerap berganti-ganti.
Roy mengungkapkan sekitar enam hari lalu, wilayah Pulau Laki di Google Maps bertuliskan "Tukang Sate".
Kemudian berganti "Wahana Anak-anak" dan ramai di TikTok.
Baca juga: Didampingi KSAL, Presiden Jokowi Tinjau Posko SAR Sriwijaya Air di JICT II
Baca juga: Hari Ke-12 Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air : Tak Ada Tubuh Korban yang Dibawa Ke Posko JICT II
"Netizen heboh tanda SOS di Pulau Laki via Google Maps, Ini jelas-jelas orang iseng," ujar Roy Suryo, Rabu (20/1/2021), dilansir Tribunnews.
"Karena enam hari lalu tanda tersebut masih (bertuliskan) 'Tukang Sate', terus ganti 'Wahana Anak2' yang ramai di TikTok," imbuh dia.