News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BPPT Kaji Fenomena Kemunculan Seaglider di Perairan Indonesia

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) bersama jajaran saat menunjukkan sea glider usai memberikan keterangan pers perihal penemuan Sea Glider di Pushidros TNI AL, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2021). Sea Glider yang ditemukan di perairan Sulawesi Selatan ini digunakan untuk mencari dan merekam data Oseanografi berupa data suhu, konduktivitas dan sound velocity untuk kepentingan riset dasar laut. Hingga konferensi pers ini dilaksanakan Pihak TNI AU tidak menemukan logo ataupun ciri-ciri perusahaan pembuat seaglider itu. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bakal melakukan kajian terhadap seaglider atau drone bawah laut yang muncul di perairan Indonesia.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk mendalami soal seaglider.

"Drone bawah laut itu merupakan bagian dari kajian kita bersama-sama juga dengan dalam konteks kemarin ini ditemukannya drone yang disebut seaglider itu. Kami bersama-sama dengan Pushidrosal, juga sudah minta kita untuk melakukan kajian cepat tegntang itu," ucap Hammam pada Rapat Koordinasi Riset dan Inovasi Nasional Tahun 2021 di Graha Widya Bhakti Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Kemlu: Tidak Ada Negara Yang Mengklaim Seaglider Yang Ditemukan di Selayar

Hammam mengungkapkan saat ini sedang berkembang teknologi untuk melaksanakan mitigasi bencana dengan menggunakan platform yang disebut dengan argo float.

Menurut Hammam, teknologi ini juga merupakan upaya surveilans terhadap kondisi di bawah laut.

"Ini juga bagian dari surveilans yang kita laksanakan," ungkap Hammam.

Hammam mengungkapkan bahwa pemetaan atau batimetri dari dasar laut itu merupakan upaya memahami seluruh isi dari laut.

Pemetaan ini juga berkaitan dengan penanganan bencana maupun kecelakaan transportasi yang berkaitan dengan wilayah perairan .

"Serta juga melaksanakan upaya-upaya untuk SAR seperti halnya yang kita lakukan dalam pencarian blackbox, maupun kapal karam. Seperti yang kita laksanakan di Danau Toba itu kita menggunakan robot remote untuk melaksanakan kegiatan tersebut," pungkas Bambang.

Seperti diketahui, seaglider berfungsi untuk merekam data di bawah laut seperti suhu dan salinitas.

Data tersebut berguna untuk aktivitas pertambangan, pengeboran bawah laut, dan juga penangkapan ikan.

Selain itu data salinitas, arus, dan suhu di suatu kedalaman laut juga berguna bagi aktivitas militer, khususnya bagi aktivitas kapal selam.

Sebabnya data tersebut akan berpengaruh terutama pada kesenyapan kapal selam.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini