"Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya, silakan saja. Saya tidak keberatan," katanya.
Selanjutnya, Moeldoko memberikan saran agar menjadi seorang pemimpin yang kuat dan tidak baperan.
Ia juga menyinggung soal adanya kudeta yang seharusnya beradal dari dalam, bukan dari luar.
"Berikutnya teman-teman sekalian, saran saya, menjadi seorang pemimpin seharusnya pemimpin yang kuat, jangan mudah baperan, jangan terombang-ambing, dan seterusnya."
"Ya kalau anak buahnya nggak boleh pergi ke mana-mana ya, diborgol aja kali ya."
"Berikutnya kalau ada istilah kudeta ya kudeta dari dalam, masak kudeta dari luar," kata Moeldoko mengakhiri konferensi persnya.
Isu Rencana Kudeta Partai Demokrat
Sebelumnya, AHY mengungkapkan, adanya gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.
Hal ini diungkapkan AHY dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin (1/2/2021).
Putra sulung Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, gerakan politik tersebut mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat.
Secara terang-terangan, AHY menyebut, gerakan ini melibatkan lima orang, di mana empat orang ada atau pernah bergabung dengan Partai Demokrat.
Sementara satu orang lainnya adalah pejabat penting pemerintahan atau orang dalam lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Menurut kesaksian dan testimoni banyak pihak yang kami dapatkan, gerakan ini melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkar kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo," kata AHY.
Inilah lima sosok serta latar belakang orang yang disebut AHY terlibat dalam gerakan kudeta Partai Demokrat: