Selain itu, kata Yahya, DPP Demokrat juga telah mencederai janjinya dalam pelaksanaan Pilkada baru-baru ini, dimana biaya operasional Pilkada 50 persen yang dijanjikan tidak dilaksanakan dan ini membuat mesin partai dalam mendukung pasangan calon tidak berjalan.
"Lalu, proses penentuan pasangan calon kepala daerah yang diusulkan oleh Demokrat dikepemimpinan sebelumnya diserahkan penuh kepada pengurus DPD dan DPC masing-masing. Namun, sekarang ini sepenuhnya ditarik ke DPP dan tidak memperhatikan usulan daerah," paparnya.
Baca juga: PROFIL Orient Riwu Kore Bupati Terpilih Sabu Raijua, WN AS, Diusung Demokrat, Gerindra & PDIP
Oleh sebab itu, Yahya mengatakan sebagian kader Demokrat menginginkan adanya perubahan yang lebih baik ke depan dan kembali menjadi partai besar.
Selain itu, kader ingin kesan negatif bahwa Demokrat ini sebagai partai ekslusif dan milik keluarga harus dihilangkan.
"Kader Demokrat di daerah berharap partai ini dapat dipimpin oleh figur yang sudah matang memiliki ekstra kemampuan kepemimpinan, pengalaman dan ketokohan yang dapat mengembalikan kejayaan Partai Demokrat seperti 2004,” ujarnya.
Diketahui, tokoh yang hadir dalam acara pernyataan pendiri dan senior Partai Demokrat menyikapi pernyataan AHY, di antaranya mantan Ketua DPD Demokrat Sulteng Ahmad Yahya, mantan wasekjen Demokrat Tri Yulianto.
Kemudian, mantan wasekjen Demokrat Syofwatillah Mohzaib, mantan anggota DPR Anton Rifai, dan mantan pimpinan pengawas komisi Demokrat M. Darmizal.