Perpaduan ekonomi digital dan ekonomi kreatif dapat menjadi kunci dari keberlangsungan keduanya.
Menlu Retno juga menekankan pentingnya upaya pencapaian hasil konkret dari kegiatan MIKTA.
Baca juga: Menlu Retno Ungkap Harapan RI pada AS Usai Biden – Harris Resmi Dilantik
”Hasil nyata dan konkret akan dapat meminimalisir jarak antara penyusunan kebijakan oleh Pemerintah dengan dampak langsung di tingkat akar rumput,” kata Retno.
MIKTA yang beranggotakan Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia terus mendorong semangat multilateralisme di tengah kondisi global saat ini.
Di antaranya melalui penyampaian Joint Statement tingkat Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan pada Sidang Majelis Umum PBB ke-75 tahun 2020 lalu.
MIKTA juga telah meluncurkan berbagai kerja sama, seperti MIKTA Development Cooperation Agency Network (DCAN), yang dapat menjadi fondasi untuk pendorong kerja sama pembangunan ke depannya.
Pertemuan ini menghasilkan Joint Communique para Menlu MIKTA yang berisi pandangan bersama negara anggota MIKTA mengenai berbagai isu global, yang diantaranya mencakup usulan Indonesia terkait akses setara terhadap vaksin.
Baca juga: Menlu Retno Hadiri Pertemuan Tingkat Menteri IORA 2020
Anggota MIKTA juga mengeluarkan pernyataan bersama atas perkembangan yang terjadi di Myanmar.
“Negara anggota MIKTA menyatakan keprihatinan atas situasi politik di Myanmar dan menegaskan perlunya ketaatan para pihak yang bertikai terhadap supremasi hukum, tata kelola pemerintahan, prinsip demokrasi, dan pemerintahan yang berdasarkan konstitusi,” kata Retno
Pada pertemuan ini telah diserahterimakan keketuaan MIKTA dari Korea Selatan kepada Australia yang akan mengkoordinir kegiatan MIKTA di tahun 2021.
Indonesia menyampaikan agar MIKTA dan G20 dapat lebih bersinergi, serta agar MIKTA dapat terus menjadi penggerak multilateralisme dan motor pembangunan dan kerjasama pasca COVID-19 dan tatanan global abad ke-21.