TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama dengan Yayasan Aliansi Wali Sumber Daya Air Indonesia (AWS Indonesia) memprakarsai Koalisi Air Indonesia untuk ketahanan air bagi masa depan Indonesia.
Koalisi ini merupakan wadah kemitraan multipihak untuk penatalayanan air dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan melalui aksi kolektif di tingkat Daerah Aliran Sungai (DAS).
Koalisi Air Indonesia mendorong aksi kolektif yang sejalan dengan tata kelola air wilayah setempat, termasuk penerapan standar keberlanjutan (Standar Internasional Alliance for Water Stewardship) dan penerapan praktik terbaik yang mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.
Direktur AWS Indonesia, Basja Jantowski mengatakan selama pandemi COVID-19, akses terhadap air bersih menjadi garis pertahanan pertama.
Menurutnya tantangan terkait air saat ini bukan hanya masalah satu pemangku kepentingan saja namun menjadi urusan semua pihak baik di pemerintahan maupun pihak swasta.
“Kita semua menderita akibat berkurangnya ketersediaan air, banjir, polusi, dan perubahan iklim,” kata Basja Jantowski dalam keterangannya, Rabu (3/1/2021).
Baca juga: Pemda Maluku Berencana Bangun Wisata Bahari Berbasis Konservasi
Direktur Development dan Marketing Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Ratih Loekito mengatakan semua pihak harus terlibat menciptakan solusi yang bersifat holistik dan terpadu, dengan memperhatikan fungsi ekosistem untuk mendukung kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat.
“Kerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi, swasta, serta masyarakat perlu dilakukan untuk melindungi dan mengelola sumber daya air di Indonesia secara berkelanjutan,” ujarnya.
Koalisi Air Indonesia resmi diluncurkan pada Jumat, 29 Januari 2021 lalu secara virtual di Jakarta dengan penandatanganan kesepakatan bersama para mitra.
Mereka terdiri atas YKAN, Yayasan AWS Indonesia, PT Coca-Cola Indonesia, Global Water Partnership Southeast Asia, PT L’Oréal Indonesia, PT Multi Bintang Indonesia, PT Nestlé Indonesia, PT Tirta Investama (Danone Indonesia), dan PT Unilever Indonesia, Tbk.
Saat ini, YKAN dan AWS Indonesia sedang melakukan studi awal di tiga DAS (Daerah Aliran Sungai) di Jawa Barat untuk mengkaji risiko dan peluang terkait air di beberapa DAS terpilih.
Koalisi Air Indonesia juga akan menjalin kerja sama dengan pemerintah dan instansi terkait untuk mengembangkan rencana pengelolaan sumber daya air berkelanjutan yang selaras dengan tujuan bersama dari para pemangku kepentingan.
Menerapkan sistem keanggotaan terbuka dan tidak bersifat mengikat, pihak swasta, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, perguruan tinggi dan lembaga penelitian serta organisasi lain dapat bergabung dalam Koalisi Air Indonesia selama memiliki kesamaan visi dan misi.
“Sebuah aksi untuk mewujudkan keharmonisan alam dan manusia; air untuk kini, air untuk esok hari,” kata Ratih.