Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi resmi melantik Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas yang baru.
Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi menggantikan posisi Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito.
Menurut Menhub, dinamika pergantian kepemimpinan dalam suatu lembaga itu biasa terjadi karena regenerasi itu sangat penting dalam operasional suatu instansi.
"Saya yakin Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi, dapat berkolaborasi dengan stakeholder perhubungan untuk melayani masyarakat dalam mewujudkan Indonesia maju," ucap Budi Karya dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/2/2021).
Ia juga menyinggung kinerja Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito, telah melakukan upaya pencarian dan pertolongan pada sejumlah musibah yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Sebelum Lengser Kabasarnas Gelar Exit Briefing
"Dalam kepemimpinannya, Basarnas telah melakukan pertolongan diantaranya jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, bencana tanah longsor terjadi di Sumedang, Jawa Barat, bencana banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat," ujar Menhub.
Baca juga: Kabasarnas dan Pangkoarmada I Kuatkan Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Sebelum Tabur Bunga
Budi Karya juga mengatakan, tugas dan tanggung jawab Basarnas sangat besar dan tidak mudah karena menangani hal kedaruratan pencarian dan pertolongan pada kecelakaan, bencana serta kondisi membahayakan manusia yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi.
"Karena itu, Basarnas harus selalu siap siaga 24 jam dengan response time yang cepat, tepat dan aman. Karena dalam kondisi tersebut, semakin cepat tiba di lokasi bencana atau kecelakaan maka kemungkinan menyelamatkan jiwa korban akan semakin besar" ujar Budi Karya.
Lebih lanjut Budi Karya juga mengapresiasi jajaran Basarnas yang selalu semangat, tangguh, dan tanpa pamrih untuk menghadapi resiko tinggi untuk melakukan upaya penyelamatan dan evakuasi di wilayah Indonesia yang berada dalam ring of fire sehingga rentan terjadinya bencana.