Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan mata pelajaran di SMK yang sifatnya teori akademik akan divokasikan.
Selain itu, terdapat mata pelajaran pilihan di SMK.
Mata pelajaran tersebut adalah digital marketing dan multimedia.
"Anak SMK nanti, ada mata pelajaran pilihan. Misalkan dia anak SMK otomotif, tapi dia pengen belajar digital marketing, bisa ngambil mata pelajaran pilihan Digital marketing atau pengen belajar tentang apa IT atau multimedia itu juga bisa," ujar Wikan dalam Rapat Koordinasi dan Kick Off Program Ditjen Pendidikan Vokasi yang disiarkan secara daring, Kamis (4/2/2021).
Baca juga: Kemendikbud: Kurikulum Pendidikan Vokasi Jangan Terlalu Banyak Teori
Selain mata pelajaran pilihan, para siswa SMK juga mendapatkan mata pelajaran wajib Project Based Learning.
Mata pelajaran ini wajib diikuti oleh siswa SMK selama tiga semester.
Melalui mata pelajaran Project Based Learning, para siswa SML bisa menjalankan proyek yang riil.
"Ada mata pelajaran Project Based Learning. Project Based Learning ini wajib diikuti tiga semester," tutur Wikan.
Baca juga: Ditjen Vokasi Kemendikbud dan GreatEdu Siap Berkolaborasi Tingkatkan SDM untuk Desa Wisata
"Itu nanti pembelajaran SMK itu berbasis project riil dari industri. Kita minta industri beri project riil masuk ke kelas sejak kelas dua" tambah Wikan.
Selain itu, siswa SMK mendapatkan kegiatan kokurikuler.
Wikan menyerahkan kepada pihak sekolah untuk menentukan bentu kegiatan kokurikuler yang bisa diikuti siswa.
"Ada kokurikuler wajib 6 jam per minggu. Silakan terserah kepala sekolah mau isi apa, sesuai dengan Merdeka Belajar," ucap Wikan.
Kemendikbud juga sedang menyiapkan satu mata pelajaran baru untuk siswa SMK.
Rencananya nama mata pelajaran tersebut adalah logic dan digital technology.