News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UPDATE Tuduhan Kudeta di Demokrat: Sikap Istana soal Surat AHY, Moeldoko Klaim Tak Punya Kekuatan

Penulis: Daryono
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)/Berikut update dari dugaan upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat yang dilontarkan oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Moeldoko juga heran pertemuannya dengan kader Demokrat disikapi berlebihan termasuk berkirim surat ke Presiden. 

"Orang ngopi-ngopi kok masa lapor Presiden, yang enggak-enggak aja," ujar dia. 

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Meski demikian, Moeldoko mengakui ia beberapa kali bertemu dengan sejumlah pihak. 

Namun, ia tak menyebutkan detail pihak-pihak yang dimaksud.

Baca juga: Legislator Demokrat Minta Semua Pihak Tunggu Sikap Mendagri terkait Nasib Bupati Orient Riwu Kore

Moeldoko mengungkap pertemuan itu beberapa kali dilakukan di rumahnya dan beberapa kali di hotel.

Dalam pertemuan tersebut, Moeldoko mengaku mendengarkan banyak cerita dan emosi.

"Bingung juga ya saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini," kata dia. 

3. Marzuki Alie Pertimbangkan Langkah Hukum

Mantan Ketua DPR Marzuki Alie meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan di Jakarta, Senin (8/1/2018). Marzuki Alie diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi pengadaan KTP Elektronik dengan tersangka Anang Sugiana Sudiharjo.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kader Demokrat, Marzuki Alie berencana untuk melakukan upaya hukum atas tudingan ikut terlibat melakukan kudeta di internal Demokrat. 

Marzuki menyatakan, langkah hukum itu sebagai pembelajaran agar setiap orang berhati-hati dengan ucapan. 

"Jadi saya akan lakukan langkah hukum, pasti, untuk memberikan pembelajaran kepada yang mengurus saat ini supaya hati-hati dengan ucapan," ucap Marzuki, dikutip dari Kompas.com.

Mantan Sekjen DPP Demokrat ini menyatakan melontarkan tuduhan di ruang publik adalah hal yang tidak baik. 

Ia pun meminta sejumlah orang yang menyebut nama dirinya untuk membuktikan tuduhan itu. 

"Syarief Hasan, Herman Khaeron, Rachland Nashidik, menyebutkan nama, itu artinya sudah menuduh. Ini harus dibuktikan," ujarnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini