TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan mahasiswa memiliki kemerdekaan dalam menjelajahi ilmu dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Melalui program ini, Nizam berharap mahasiswa dapat lulus dengan memiliki kompetensi.
"Melalui Kampus Merdeka diharapkan dapat memerdekakan potensi mahasiswa untuk mengembangkan cita-cita, potensi, aspirasi, passion secara utuh dan kuat. Untuk mendorong hal tersebut pemerintah tidak sekadar mendorong melalui program, tetapi menyiapkan pembiayaan," tutur Nizam melalui keterangan tertulis, Jumat (5/2/2021).
Menurut Nizam, dibutuhkan sinergi antara perguruan tinggi dan Dunia Usaha, Dunia Industri (DUDI) membentuk kolaborasi ABCFGM (Academics, Business, Community, Financing, Government, Media).
Baca juga: Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 7: Program Sekolah Penggerak
Sinergi antara perguruan tinggi dan DUDI dibangun agar tidak ada mata rantai yang putus antara keduanya. Dalam kolaborasi ini perlu adanya visi bersama antara perguruan tinggi dan industri.
Dirinya mendorong perguruan tinggi saling bergotong royong dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul.
“Saat ini negara Indonesia sedang menyiapkan untuk dapat menikmati bonus demografi, namun hal ini dapat menjadi bencana apabila tidak disiapkan dengan kompetensi, kreativitas dan inovasi yang unggul, yang diperlukan dalam tantangan masa depan," kata Nizam.
Saat ini jumlah perguruan tinggi di Indonesia saat ini hampir menyentuh 5000. Pendidikan yang berkualitas dibutuhkan negara Indonesia untuk menyiapkan bonus demografi.