Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara, menilai kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukan hasil yang positif selama satu tahun terakhir.
"Ketika pertumbuhan ekonomi nasional tercatat minus karena pandemi, sektor pertanian justru tumbuh positif. Ini menunjukan kinerja Kementan sangat baik," katanya.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi nasional pada Triwulan II dan III tahun 2020 lalu terkontraksi cukup dalam. Secara berurut adalah minus 5,32% dan 3,49%.
Baca juga: BPS: Sektor Pertanian Tumbuh Positif 2,59 Persen di Kuartal ke IV
Ketika hampir semua lapangan usaha ikut minus, namun sektor pertanian tetap tumbuh.
Pada triwulan II 2020 sektor pertanian tumbuh paling tinggi sebesar 2,19%.
Kemudian pada triwulan III 2020, hanya PDB pertanian yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,15%.
Dengan pertumbuhan positif seperti itu, menurut Surya, sektor pertanian berkontribusi signifikan pada perekonomian nasional.
Sebab, pertanian menyumbangkan 15,46% (triwulan II) dan 14,68% (triwulan II) pada struktur PDB nasional.
Baca juga: Pengusaha Ungkap Sektor Pertanian Masih Tumbuh di Tengah PandemiĀ
"Sektor pertanian mendominasi pada struktur PDB kita. Karena sektor (pertanian) ini positif, maka perekonomian Indonesia tidak terpuruk terlalu dalam," ujar Surya.
Menurut Surya Vandiantara, upaya Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) patut diapresiasi karena mampu menjaga tren pertumbuhan positif di tengah perekonomian nasional terdampak pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, lanjut Surya, keliru bila ada yang mengatakan kinerja Kementerian Pertanian yang dipimpin Syahrul Yasin Limpo tidak sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo.
"Bayangkan, jika seandainya sektor pertanian ini negatif, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pasti akan semakin terpuruk. Oleh karena itu, saya apresiasi kinerja Kementerian Pertanian di tengah pandemi ini," pungkasnya.