TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengungkapkan program Sustainabel Development Goals (SDGs) desa yang digagas kementeriannya mendapatkan perhatian dari dunia internasional.
Perhatian khusus, menurut Abdul Halim, diberikan oleh United Nations Development Programme (UNDP).
Lembaga PBB yang fokus pada pembangunan global ini tertarik dengan konsep pemberdayaan melalui desa ini.
"Dunia internasional terkait dengan desa-desa kita di Indonesia yang pertama SDGs desa, yang kedua Pertides. Dua hal ini mendapat Respon yang lumayan misalnya dari UNDP kemarin, itu tertarik banget dengan SDGs desa," ujar Abdul Halim dalam Penandatanganan Kesepahaman Bersama dan Pengukuhan Pengurus Forum PERTIDES secara daring, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Kemendes Berencana Berikan Beasiswa untuk Pendamping Desa Berprestasi
Abdul Halim mengatakan Kemendes selama ini berupaya untuk mengangkat desa ke taraf internasional.
Menurut Abdul Halim, desa di Indonesia memiliki kekhasan dibanding desa-desa di dunia. Dirinya menekankan pentingnya kelembagaan desa.
"Itulah makanya SDGs desa yang merujuk pada merujuk pembangunan berkelanjutan Perpres 59 tahun 2017 yang berisi 17 tujuan untuk SDGs Desa, kita tambah satu goal lagi, tujuan ke-18 yaitu kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif," tutur Abdul Halim.
Tujuan dari SDGs desa adalah untuk mewujudkan desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, desa peduli kesehatan dan sejahtera, desa peduli perempuan, sanitasi dan air bersih.
Melalui kearifan lokal desa di Indonesia, Abdul Halim berharap seluruh tujuan ini dapat tercapai.
"Itu semuanya di sisi kewargaan kemudian kewilayahan, desa tanggap budaya tanggap iklim, desa peduli lingkungan laut, desa peduli lingkungan darat," pungkas Abdul Halim.
Seluruh tujuan tersebut, menurut Abdul Halim, diupayakan dengan mendasarkan pada kearifan lokal budaya lokal desa di Indonesia.