Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan perencanaan pembangunan desa tidak boleh lepas dari akar budaya masyarakat.
Menurut Abdul Halim, akar budaya memiliki pengaruh kuat mengokohkan pembangunan desa. Sehingga akar budaya tidak bisa dipisahkan dengan pembangunan.
"Jangan sampai kita melakukan perencanaan pembangunan dan pelaksanaan pembangunan di desa lepas dari akar budaya desa," ujar Abdul Halim dalam Penandatanganan Kesepahaman Bersama dan Pengukuhan Pengurus Forum PERTIDES secara daring, Rabu (10/2/2021).
"Kalau ini kemudian diimplementasikan dengan betul maka percepatan pembangunan desa tidak akan pernah keluar dari akar budaya, dan itulah makanya desa-desa di kita akan tetap kokoh dalam kondisi kediriannya, dalam kearifan lokalnya," tambah Abdul Halim.
Baca juga: Wamendes: Desa Jadi Harapan Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi
Baca juga: Wamendes Optimis Angka Balita Kurang Gizi Turun Hingga 14 Persen di 2024
Baca juga: Kemendes Berencana Berikan Beasiswa untuk Pendamping Desa Berprestasi
Abdul Halim mengatakan selama ini perguruan tinggi telah memberikan sumbangsih yang besar dalam pembangunan desa.
"Perguruan tinggi di Indonesia ini juga memberikan pendampingan yang cukup intensif dalam proses pembangunan di desa," tutur Abdul Halim.
Kemendes telah menggagas program Sustainabel Development Goals (SDGs) desa untuk pembangunan di wilayah pedesaan.
Program ini mendapatkan pergantian oleh United Nations Development Programme (UNDP). Lembaga PBB yang fokus pada pembangunan global ini tertarik dengan konsep pemberdayaan melalui desa ini.