TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerbitkan maklumat tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Dalam maklumat tersebut, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan atau awal puasa tahun ini jatuh pada Selasa, 13 April 2021, dan Hari Raya Lebaran Idulfitri 1442 Hijriah jatuh pada 13 Mei 2021.
”1 Ramadan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M,” demikian isi maklumat tersebut, dikutip Rabu (10/2).
Baca juga: Aurel Hermansyah dan Attta Halilintar Jadi Menikah Sebelum Bulan Ramadan? Ini Jawaban Ashanty
Penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah itu didasarkan pada hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dengan metode hisab atau penghitungan astronomis, Muhammadiyah mengetahui lebih dulu tanggal awal bulan Hijriah.
Ini berbeda dengan metode manual yang dipakai pemerintah yakni ru'yatul hilal atau melihat langsung awal bulan dengan teleskop, kemudian ditetapkan dalam sidang di Kementerian Agama.
Dalam perhitungan Muhammadiyah, sehari sebelum 1 Ramadan 1442 H atau pada 12 April 2021, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Yogyakarta, hilal (bulan sabit) sudah wujud.
Kemudian di seluruh Indonesia pada saat matahari terbenam itu, bulan sudah di atas ufuk.
Artinya, hari itu ditetapkan sebagai ijtimak atau saat bulan dan bumi berada di posisi bujur langit yang sama.
Kemudian esoknya adalah bulan baru dalam kalender Islam.
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 pada 13 April 2021, Idul Fitri 13 Mei
Ijtimak sendiri merupakan istilah pedoman dalam penetapan awal bulan dalam kalender hijriah.
"Tanda hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam Matahari itu Bulan berada di atas ufuk," tulis Maklumat tersebut.
Tak hanya menentukan awal Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1442, Muhammadiyah juga sudah menetapkan Hari Raya Iduladha 1442 H jatuh pada hari Selasa, 20 Juli 2021.
Maklumat ini ditandatangani Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Agung Danarto di Yogyakarta pada 26 Januari 2021.
"Demikian maklumat ini disampaikan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita,” ujar Haedar Nashir dalam maklumat tersebut.
Baca juga: Pasutri di Bekasi Jadi Otak Aborsi Ilegal, Hanya Terima Janin Berusia di Bawah 2 Bulan
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Agama akan menetapkan secara resmi awal Ramadan dalam sidang Isbat pada hari ditetapkan sebagai ijtimak.
Selain metode perhitungan, Kementerian Agama juga menggunakan metode pengamatan langsung atau rukyah.
Pengamatan biasanya dilakukan di titik-titik seluruh provinsi yang sudah ditetapkan oleh petugas yang disumpah.
Petugas tersebut mengamati keberadaan hilal atau bulan baru.
Jika pada hari itu bulan baru dinyatakan terlihat, maka diputuskan bahwa keesokan harinya adalah awal Ramadan.(tribun network/fah/dod)