TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil AKBP Ahrie Sonta, satu-satunya kapolres yang ikut dimutasi oleh Listyo Sigit bersama 24 perwira lainnya.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi dan promosi di tubuh Polri, Kamis (18/2/2021).
Ini adalah rotasi pertama kali yang dilakukan Listyo Sigit sejak menjabat sebagai Kapolri per 27 Januari 2021.
Setidaknya, ada 25 perwira yang dimutasi oleh Listyo dan kini menduduki jabatan baru.
Mutasi dan promosi ini tertuang dalam surat telegram dengan Nomor: ST/318/II/KEP./2021 tertanggal 18 Februari 2021.
Baca juga: Jabatan Baru Para Jenderal dan Kapolres yang Ikut Dampingi Listyo Sigit Saat Uji Kapolri di DPR
Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba
Dari daftar nama yang diterima Tribunnews.com, hanya ada satu kapolres yang ikut dimutasi.
Dialah AKBP Ahrie Sonta.
AKBP Ahrie Sonta yang menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok kini menjadi Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Staf Pribadi Pimpinan (Spripim) Polri.
Lantas, siapakah sosok AKBP Ahrie Sonta?
AKBP Ahrie Sonta merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2002.
Sebelum menjadi Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta pernah bertugas sebagai Kepala Tim Monitoring Bagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sidoarjo.
AKBP Ahrie Sonta juga buka sosok sembarangan.
Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba
Ia menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian.
Dalam sidang doktoral yang digelar di Kampus Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta Selatan pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Ahrie Sonta meraih gelar doktor setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tiga.
"Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3," kata dia.
Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.
"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," kata Ahrie.
Ia menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Baca juga: Mochamad Iriawan: Ada Klausul Kepolisian Bisa Mencabut Sewaktu-waktu Izin yang Kami Dapat
Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba
Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pasca pemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.
"Reformasi Kepolisian secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujarnya.
Namun, Ahrie Sonta menilai reformasi kultural masih menjadi suatu persoalan yang dihadapi kepolisian Indonesia.
Menurutnya, yang membedakannya dari reformasi birokrasi kepolisian yang telah berhasil dilakukan di negara-negara lain.
"Adapun negara-negara yang telah berhasil mengatasi masalah kultural ini Singapura, Hongkong dan kepolisian di New South Wales Australia," kata dia.
Kerap Muncul dalam Berita
Beberapa waktu belakangan, nama Ahrie Sonta kerap muncul dalam pemberitaan.
Satu di antaranya saat menangani kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat selebgram Millen Cyrus pada November 2020.
Saat itu, Millen Cyrus ditangkap pada Minggu (22/11/2020) dini hari di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara.
Hasil tes urine terhadap Millen Cyrus menunjukkan positif sabu.
Saat penangkapan keponakan Ashanty itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
"Satu paket plastik berisi sabu-sabu dengan berat 0,36 gram, alat isap, dan sisa minuman alkohol Black Labels," ujar Ahrie dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Karir Dua Polwan Tangguh: Brigjen Ida Oetari Makin Moncer, Kompol Yuni Dijerat Kasus Narkoba
Dalam kasus Millen Cyrus, ada satu keputusan AKBP Ahrie Sonta yang menjadi sorotan, yaitu menempatkan Millen di sel pria.
Pemilihan sel tersebut, kata Ahrie, berdasarkan informasi yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Millen walaupun sang selebgram berpenampilan mirip perempuan.
Namun setelah keputusan ini menjadi polemik, akhirnya Millen ditempatkan di sel khusus
Selain itu, sosok AKBP Ahrie Sonta juga menjadi sorotan saat ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2, Tanjung Priok.
AKBP Ahrie Sonta juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Dampingi Listyo Sigit ke DPR
Tak hanya itu, AKBP Ahrie Sonta juga ikut dalam rombongan para perwira yang mendampingi Listyo Sigit saat uji Kapolri di DPR.
Bahkan, AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya Kapolres yang diajak dalam rombongan bersama para jenderal.
Diketahui, saat namanya diajukan sebagai calon Kapolri, Listyo Sigit wajib menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.
Saat datang ke Senayan, Listyo Sigit tak sendirian.
Ada sejumlah perwira yang terdiri dari sejumlah jenderal dan kapolres yang ikut menemani.
Kehadiran para jenderal polisi untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.
"Mohon izin Bapak, yang hadir mendampingi kami ini susunannya adalah urutan senior mulai dari 87, 88, 89, 90, kami sendiri 91 beserta leting kami dan adik-adik kami."
"Jadi mohon bahwa saat ini Polri solid, Pak," kata Sigit kepada para anggota dewan.
Berikut daftar perwira tinggi Polri yang mendampingi Listyo Sigit saat menjalani uji Kapolri:
- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
- Kabaharkam Komjen Agus Andrianto
- Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto
- Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
- Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
- Kapolda Sulut Irjen Panca Putra
- Analis Kebijakan Utama di Lembaga Diklat Polri Brigjen Ida Oetari Poernamasasi
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Malvyandie Haryadi)