News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Epidemiolog: Kecenderungan H5N8 Ini Tidak Separah H5N1 dan H5N6

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim khusus yang dibentuk pemerintah Korea Selatan untuk menangani kasus virus H5N8

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan temuan kasus virus Avian Influenza atau flu burung di Rusia (H5N8), belum menunjukkan potensi untuk menjadi wabah yang serius bagi manusia maupun hewan jenis mamalia.

Meskipun kasus yang terjadi di negeri beruang merah itu merupakan kasus pertama penularan virus secara langsung dari unggas ke manusia.

"Nah untuk secara umum juga H5N8 sejauh ini tidak terlalu bersifat menjadi wabah yang serius pada hewan mamalia, termasuk dalam hal ini pada manusia juga masih kita lihat," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Wabah Virus Corona Belum Reda, China Sudah Laporkan Kasus Flu Burung H5N1

Ia kemudian menjelaskan bahwa H5N8 ini tidak terlalu signifikan penularannya seperti yang terjadi pada dua subtipe virus Avian Influenza lainnya.

"Dan kecenderungannya tidak seburuk atau separah H5N1 dan juga H5N6," jelas Dicky.

Mengacu pada temuan kasus H5N8 yang ditemukan di wilayah Selatan Rusia, memang berpotensi menjadi wabah atau epidemi.

Namun menurutnya, perkembangannya belum sampai pada potensi menyebar secara luas seperti pandemi.

Baca juga: Terpapar Tanpa Gejala, Rusia Laporkan Kasus Manusia Pertama Terinfeksi Flu Burung H5N8

"Kalau H5N8 yang terjadi di Rusia ini ada ancaman, tapi bukan dalam kategori yang sangat serius sejauh ini ya," kata Dicky.

Oleh karena itu, ia menekankan agar masyarakat tidak panik dalam menghadapi kemunculan strain baru virus flu burung ini.

Namun hal penting yang harus dijaga adalah kebersihan dan kesehatan lingkungan peternakan termasuk hewan ternak.

Baca juga: Flu Burung H5N8 Terdeteksi Pertama Kali pada Manusia, Menginfeksi Peternak Unggas di Rusia

"Sehingga tentu kita tidak perlu berlebihan panik ya. Kecuali untuk di tempat-tempat peternakan, hewannya itu harus dilakukan (pemeriksaan kondisi), (peternaknya juga) selalu menjaga kesehatan diri, lingkungan, hewan dan juga sanitasi," tegas Dicky.

Rusia baru saja mendaftarkan kasus pertama dari jenis virus flu burung bernama A (H5N8) yang ditularkan dari unggas ke manusia.

Kepala Pengawas Kesehatan Konsumen Rospotrebnadzor, Anna Popova mengatakan pada Sabtu lalu bahwa pihaknya telah melaporkan temuan tersebut kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari laman Global News, Senin (22/2/2021), wabah strain H5N8 telah dilaporkan terjadi di Rusia, Eropa, China, Timur Tengah dan Afrika Utara dalam beberapa bulan terakhir.

Namun sejauh ini temuan ini hanya terjadi pada unggas saja, bukan manusia.

Strain lain virus ini pun telah dikenal sebagai H5N1, H7N9 dan H9N2.

"Rusia melaporkan kasus infeksi pertama pada manusia ini ke WHO beberapa hari yang lalu, tepat saat kami benar-benar yakin dengan hasil yang kami temukan," kata Popova, dalam tayangan televisi pemerintah 'Rossiya 24'.

Namun belum ada tanda-tanda yang menunjukkan terjadinya penularan antar manusia.

Sebelumnya, tujuh pekerja di sebuah pabrik unggas di selatan Rusia telah terinfeksi jenis H5N8 di pabrik itu pada Desember 2021.

"Mereka yang terinfeksi saat ini merasa baik-baik saja, situasi ini pun tidak berkembang lebih jauh," kata Popova.

Dalam sebuah email, WHO Eropa mengatakan bahwa mereka telah memperoleh informasi dari otoritas Rusia tentang kasus infeksi pada manusia dengan H5N8 ini.

"Informasi awal menunjukkan bahwa kasus yang dilaporkan merupakan pekerja yang terpapar kawanan burung.

Mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak ada penularan dari manusia ke manusia. Kami sedang berdiskusi dengan otoritas nasional untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dan memprediksi dampak strain ini terhadap kesehatan masyarakat," kata Juru Bicara WHO Eropa.

Perlu diketahui, sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia telah dikaitkan dengan kontak langsung antara manusia dengan unggas hidup atau mati yang terinfeksi.

Baca juga: Flu Burung Terdeteksi di Rusia, Ada Temuan Infeksi Varian H5N8 untuk Pertama Kalinya

Meskipun makanan yang berasal dari unggas dan dimasak dengan benar tetap dianggap aman.

Wabah flu burung kerap membuat pabrik unggas memusnahkan unggasnya untuk mencegah terjadinya penyebaran virus dan menghindari pemberlakuan pembatasan perdagangan dari negara pengimpor.

Sebagian besar kasus ini disebarkan oleh burung liar yang bermigrasi, sehingga negara produsen cenderung menyimpan unggasnya di dalam ruangan atau terlindung dari kontak dengan satwa liar.

Institut Vektor Siberia mengatakan pada hari Sabtu lalu bahwa mereka akan mulai mengembangkan tes manusia dan vaksin untuk melawan H5N8.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini