TRIBUNNEWS.COM - Kerumunan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi perhatian sejumlah pihak.
Satu diantaranya adalah Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman.
Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, Dicky menilai seharusnya Jokowi sebagai presiden bisa memberikan contoh untuk menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.
Ia menilai, di tengah pandemi Covid-19 ini apa yang dibutuhkan masyarakat adalah keteladanan dan contoh konsistensi atau komitmen mematuhi protokol kesehatan.
"Termasuk memberi contoh untuk pemerintah daerah di NTT baik provinsinya maupun kabupaten/kota, tentang pentingnya 5M."
Baca juga: Kerumunan Jokowi di Maumere, Legislator PDIP: Ke Depannya, Perlu Diantisipasi Tim Presiden
Baca juga: Jika Vaksinasi Covid-19 untuk Guru Telah Selesai, Jokowi: KBM Tatap Muka Bisa Segera Dimulai
"Selain 3M yaitu meminimalisir mobilitas, mencegah keramaian kerumunan. Itu contoh yang harus kita berikan," beber Dicky, Rabu (24/2/2021).
Namun, Dicky mengatakan contoh patuh protokol kesehatan bukan hanya dari sosok Presiden, melainkan siapapun.
Disisi lain, kerumunan yang muncul saat kedatangan Jokowi di Maumere pada Selasa (23/2/2021), dinilai Dicky berisiko tinggi.
Ia menegaskan bahaya Covid-19 juga masih bisa mengintai Jokowi meski sudah menerima vaksinasi.
"Artinya beliau datang ke wilayah yang berisiko tinggi. Sehingga harus dihindari adanya keramaian seperti itu."
"Berbahaya buat Presiden kita. Walaupun beliau sudah divaksin bukan berarti tidak akan terinfeksi, apalagi dengan situasi ramai seperti itu," jelas Dicky.
Lebih lanjut, Dicky menyoroti soal pengamanan yang seharusnya bisa menghindarkan Jokowi dari kerumunan.
Ia menjelaskan bahwa NTT masih sangat kurang dalam mengendalikan kerumunan.
Bahkan menurut Dicky, soal testing hingga tracing pasien Covid-19 di NTT masih kurang.
Karena itu, katanya, situasi di NTT saat ini tidak terkendali.
Baca juga: Rindu Jokowi, Warga NTT Nekat Terobos Paspampres hingga Bikin Kerumunan Saat Pandemi Covid-19
Baca juga: Soal Kerumunan Jokowi di NTT, PKS: Apa Artinya Segala Upaya Penanggulangan Covid-19?
"Harus dilakukan pengamanan, apalagi NTT. NTT itu performa pengendaliannya buruk."
"Testing-nya rendah, tracing-nya rendah, respon awalnya juga tidak banyak berbasis sains. Sehingga saat ini dia mengalami situasi yang tidak terkendali," ujarnya.
Untuk diketahui, kedatangan Jokowi di NTT adalah untuk meninjau lumbung pangan (food estate) dan meresmikan Bendungan Napun Gete.
Penjelasan Istana
Terkait kerumunan Jokowi di Maumere, NTT, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, memberikan penjelasan.
Dilansir Kompas.com, Bey membenarkan soal video viral kerumunan Jokowi memang terjadi di Maumere.
"Benar itu video di Maumere," kata Bey kepada wartawan, Selasa (23/2/2021).
Ia menjelaskan, sebelum Jokowi masih dalam perjalanan menuju Maumere, warga sudah menunggu di tepi jalan.
Selanjutnya, warga langsung merangsek ke tengah jalan ketika rombongan Jokowi melambat.
Akibatnya, iring-iringan pun terhenti.
Baca juga: Kehadiran Jokowi Sebabkan Kerumunan Warga, PKS: Bukan Spontanitas Sudah Siapkan Bagi-bagi Souvenir
Baca juga: Tak Bisa Selfie dengan Jokowi, Kumis: Hanya Lihat Beliau Keluar di Mobil Sudah Luar Biasa Sekali
"Saat dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan."
"Saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," bebernya.
Bey menambahkan, Jokowi langsung menyapa dari atap mobil setelah melihat antusiasme warga Maumere begitu besar.
Jokowi juga tak lupa mengingatkan warga untuk memakai masker.
"Kebetulan mobil yang digunakan Presiden atapnya dapat dibuka sehingga Presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker," jelas Bey.
"Karena kalau diperhatikan, dalam video tampak saat menyapa pun Presiden mengingatkan warga untuk menggunakan masker dengan menunjukkan masker yang digunakannya," imbuhnya.
Mengenai Jokowi membagikan suvenir berupa buku, kaus, dan masker, Bey mengatakan hal tersebut hanyalah spontanitas.
Bey mengatakan apa yang dilakukan Jokowi adalah bentuk menghargai antusiasme warga.
Baca juga: Viral Video Jokowi Berjalan sambil Pegang Payung saat Hujan di Pematang Sawah, Perekam: Presidenku
Baca juga: Jokowi Dikerumuni Warga NTT, Motor Paspampres Ambruk Didorong Emak-Emak Hingga Tanggapan Istana
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Fitria Chusna Farisa)