News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Vaksinasi Gotong Royong Harus Diawasi Agar Tak Jadi Lahan Bisnis Oknum Tertentu

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Rahmad Handoyo, menyambut baik vaksin gotong toyong yang telah diberikan payung hukum oleh pemerintah.

Menurutnya, pemerintah mendengakan aspirasi masyarakat serta dari berbagai elemen bagaimana vaksin mandiri untuk dilakukan sesuai masukan dan menghindarkan kecemburuan sosial.

"Tentu atas putusan ini saya kira bagus mengingat aspirasi dari semua elemen di akomodasi oleh pemerintah, tentu ini sangat baik," kata Rahmad melalui keterangannya, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Vaksinasi Keluarga Anggota DPR Dipersoalkan, Sekjen DPR: Prinsipnya Semua Warga Negara Akan Divaksin

Rahmad mengatakan, tujuan dari vaksin gotong royong juga sebagai langkah pengusaha membantu pemerintah bergotong royong untuk mempercepat proses terbentuknya herd imunity.

Peran kalangan pengusaha yang membantu megurangi beban anggaran APBN untuk membeli vaksin pantas untuk dihargai.

Baca juga: Menko PMK Harap Vaksinasi Atlet Dapat Menghidupkan Kembali Kegiatan Olahraga

Namun demikian, Rahmad meminta pengawasan ketat proses vaksinasi di lapangan.

Jangan sampai ada kebocoran atau dijadikan lahan bisinis oknum tertentu.

Baca juga: Apa Beda Vaksinasi Mandiri dengan Vaksinasi Program Pemerintah?

"Dalam pelaksanaan di lapangan perlu di awasi dengan baik, jangan sampai muncul kebocoran vaksin gotong royong diuangkan atau dibisniskan kepada individu-individu di luar yang tidak ada kaitannya dengan perusahan," pungkasnya.

Pemerintah resmi menerbitkan aturan terkait vaksinasi gotong royong.

Program tersebut merupakan program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan dan dibiayai oleh perusahaan untuk karyawan, buruh, serta keluarganya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini