TRIBUNNEWS.COM – PLN setiap saat hadir memberikan pelayanan kepada masyarakat Tanah Air. Satu dari sekian bentuk pelayanan diwujudkan melalui tim teknis PLN yang siap siaga 24 jam memenuhi panggilan warga. Segala macam gangguan kelistrikan segera diatasi sampai tuntas agar warga puas.
***
'Senang jika warga senang, siap menerjang hujan badai walau hari silih berganti’. Kalimat itu yang menjadi pedoman seorang Edi Purwanto, anggota tim teknis PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Kota Solo, memulai harinya setap pagi.
Edi adalah satu dari sekian teknisi yang dimiliki PLN Kota Solo. Maka, kesehariannya tak jauh dengan aktivitas pengecekan dan penanganan teknis kelistrikan di Kota Bengawan.
Gangguan listrik juga menjadi makanannya sehari-hari. “Setiap hari kontrol listrik dan jaringan. Kalau ada panggilan warga yang mengalami gangguan harus siap sedia, apapun dan bagaimanapun kondisinya,” jelasnya ketika bertemu Tribunnews.com pada Jumat (26/2/2021).
Bekerja untuk ULP PLN Kota Solo, kini Edi dan timnya mendapat tugas tambahan menjaga kelangsungan kelistrikan rumah sakit darurat Covid-19 atau Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) di Benteng Vastenburg, Pasar Kliwon , Solo.
Disebutnya, tugas tambahan ini merupakan misi sosial kemanusiaan yang tak ternilai harganya.
Karena bagi Edi, menjaga listik tetap nyala di Rumkitlap adalah bentuk dukungan kegiatan penanganan covid-19 bersama para tentara yang bertugas.
Baca juga: Dorong Penggunaan Gas Bumi, PLN GG - DEB Teken MoU Pengembangan LNG Terminal Bali
“Ini adalah misi sosial dan kemanusiaan untuk membantu sesama, jadi kami siap membantu agar listrik tetap jalan kegiatan rumah sakit juga jalan.”
“Untuk itu setiap hari setiap pagi kami melakukan pengecekan beban dan tegangan di sini (Rumkitlap Benteng Vastenburg). Juga berkoordinasi dengan tim teknis TNI AD yang bertugas di Rumkitlap,” ucap Edi.
Ketulusan Bekerja
Seperti saat ditemui Tribunnews.com di lokasi, Edi tengah melakukan pengecekan beban dan tegangan listrik pada pusat pengaturan trafo mobile PLN di sisi utara benteng.
Mengenakan helm standar kemanan dan rompi khas teknisi PLN, Edi mendatangi satu per satu trafo mobile yang berukuran sebesar mikro itui. Dia membuka setiap pintu dan mencatat angka beban listrik dalam trafo.
Setelah beban dan tegangan yang tertera pada trafo masih dalam batas kewajaran, Edi melanjutkan patroli rutin di titik-titik lainnya di Kota Solo.
“Kami juga menerima panggilan tim teknis TNI AD di Rumkitlap jika ada gangguan listrik di dalam, maka kami siap datang sewaktu-waktu,” tambah Edi.
17 tahun bekerja menjadi teknisi listrik PLN diakuinya bukanlah waktu yang sebentar. Tak sedikit pula cerita suka duka yang dialami bapak asal Purwokerto ini.
Misalnya saja harus berkutat dengan waktu, menempuh hujan badai demi pelayanan kepada masyarakat. “Hujan badai, bahkan kerja sampai dini hari itulah yang kita hadapi. Pohon tumbang menimpa kabel jaringan listrik pas hujan harus segera kita atasi secepatnya,” ujarnya.
Namun yang jelas. Ketulusan dalam bekerja menjadi prinsip hidup seorang Edi untuk memberikan semaksimal mungkin kemampuan demi kemajuan perusahaan.
“Semua untuk melayani kebutuhan listrik untuk semua pelanggan dengan kualitas terbaik dengan ikhlas karena ini adalah ladang kami. Senyum pelanggan adalah kepuasan kami,” tambahnya.
Baca juga: Dukung Kemandirian Pangan, PLN Bangun Jaringan Listrik di Food Estate Sumut
Bapak dua anak ini juga bersyukur PLN memberikan penghargaan dan apresiasi terhadap pegawai yang loyal seperti dirinya.
“Alhamdulillah, 17 tahun di PLN saya bisa menghidupi keluarga kecil saya dan membahagikan orang tua di kampung, sangat-sangat bersyukur,” papar Edi.
Lain halnya dengan cerita rekannya, yakni Ogi Aufar Pratama. Pemuda berusia 25 tahun ini merasakan cinta bekerja sebagai teknisi listrik.
Meski baru 2 tahun berdinas di Kota Solo, pria dari belahan timur Indonesia tepatnya berasal dari Sumbawa, NTB, ini sangat senang bertemu dan membantu warga yang mengalami gangguan listrik di rumahnya.
“Pengalaman paling menyenangkan adalah bisa bersinergi dengan masyarakat,sangat senang,” kata dia.
“Apalagi jika masyarakat mengalamai gangguan listrik, lalu peralatan mereka bisa nyala lagi setelah kita tangani, itu buat kita merasa senang, lihat mereka senang kami ikut bahagia.”
“Bukan materi, ucapan terima kasih saja bisa membuat kami bahagia,” timpal Ogi.
Ogi juga menyambut baik tugas tambahan kelistrikan di Rumkitlap Benteng Vastenburg. Terlebih dia juga dapat bekerjasama dengan para tentara yang bertugas.
“Dari hati yang terdalam, kami siap bersinergi dan membantu seluruh warga yang mengalami gangguan listrik, kami akan terus siap siaga,” kata Ogi.
Manajer Bagian Jaringan PLN UP3 Kota Solo, Nur Yasin, mengatakan, PLN mulai terlibat di Rumkitlap ini sejak awal Februari lalu.
Kegiatan diawali dengan instalasi jaringan dan penyesuaian kebutuhan rumah sakit yang membutuhkan waktu hanya sekitar 7 hari.
Kemudian, PLN menyediakan tiga gardu portabel atau trafo mobile untuk mengatur suplai listrik di Rumkitlap Benteng Vastenburg.
“Tiga trafo ini masing-masing kapasitasnya 197kva. Dengan sumber berasal dari GIS Mangkunegaran,” ujar dia.
Masing-masing trafo dilengkapi dengan teknologi terbarukan berupa Automatic Change Over System (ACOS) Tegangan Rendah. Teknologi ACOS ini bergerak jika trafo memiliki gangguan dan akan otomatis menghidupkan genset guna suplai listrik darurat.
Sementara ditambahkannya, petugas teknisi akan siaga 24 jam dengan kerja tiga shift setiap harinya.
Patroli berupa pengecekan rutin dan pemantauan dilakukan setiap pagi hari, di luar waktu tersebut akan dilakukan sesuai kebutuhan dan panggilan.
Adapun terkait penyaluran listrik jaringan, PLN Solo menyuplai total sebanyak 807.417 pelanggan.
Dari jumlah tersebut, terdapat tujuh unit gardu induk yang beroperasi.
Sementara terdapat penyulang sebanyak 91 buah, gardu distribusi 11.422 unit, dengan panjang JTM 3.941 kMS.
“Jaringan suplai PLN juga sampai ke daerah penyokong Kota Solo, seperti beberapa daerah di Kartasura, Sukoharjo hingga Gemolong, Sragen,” jelas Nur.
Jaga Kampung Presiden
Ketersediaan listrik di Kota Solo tetap menjadi skala prioritas bagi PLN. Apalagi Kota Solo merupakan kota kampung halaman Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
Termasuk halnya dukungan terhadap operasional RS Darurat Rumkitlap Benteng Vastenburg. PLN memberikan suplai listrik untuk mewujudkan sinergitas dan kebutuhan akan penanganan covid-19 bersama Korem 074/Warastratama dan Pemkot Solo.
Manajer PLN UP3 Kota Solo, Ari Prasetyo Nugroho, menjelaskan, PLN mendukung penuh untuk keandalan suplai listrik di Kota Solo. Kegiatan pemeliharaan jaringan ditingkatkan, pekerjaan tanpa pemadaman listrik dengan Tim PDKB di optimalkan.
“Pasokan listrik semakin membaik, keluhan tegangan drop hampir tidak ada lagi, gangguan jaringan semakin menurun bila 2020 dibanding 2019,” jelasnya.
Selain itu, pemambahan jaringan-jaringan baru juga diselenggarakan untuk pelanggan prioritas. Selanjutnya mencanangkan zero down time (kawasan tanpa padam) untuk daerah vital atau prioritas.
Ari memaparkan, ke depan terus berupaua untuk ikut membangun Kota Solo lebih maju. Yakni dengan Kolaborasi dalam dukungan kelistrikan terhadap program-program Solo.
Kemudian mendukung green energy energi baru terbarukan kota Solo dengan kerjasama PLTSA (sampah) dan Roof top panel surya. Dan konversi energi dari gas atau diesel ke Listrik (program sejuta kompor induksi).
PLN Solo juga merencanakan inovasi program-program anyar ke depannya. “Akan ada inovasi berupa layanan premium untuk menjamin keandalan suplai listrik bagi pelanggan khusus. Meningkatkan Electrifying Life style di kota Solo,” ucap dia.
Tak hanya itu, juga akan ada pemasangan sarana SPLU (Stasiun Pengisian Listrik Umum) untuk Sepeda motor listrik dan daerah/lokasi tertentu. “Layanan PLN juga akan semakin mudah dinikmati pelanggan Kota Solo dengan hadirnya PLN Mobile.”
Ari berharap, seluruh program dapat terselenggara dengan sinergitas berbagai pihak demi semakin majunya Kota Solo tercinta, kampung halaman presiden.
Komandan Korem 074/Warastratama Surakarta, Kolonel (Inf) Rano Tilaar, menjelaskan alasan dibangunnya rumah sakit darurat di Benteng Vastenburg.
Hal itu disebabkan karena Kota Solo selama ini menjadi rujukan pasien Covid-19 dari daerah Solo Raya. Lantas membuat pimpinan TNI Angkatan Darat mengalokasikan rumah sakit lapangan untuk menangani Covid-19.
Kemudian, pemilihan lokasi dalam Benteng Vastenburg karena jaraknya yang tak jauh dengan Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi. Atau sekira 1-2 kilometer jaraknya.
Rano menerangkan, Rumkitlap menyiagakan sebanyak 100 tenaga kesehatan (nakes). Kemudian Rumkitlap memiliki daya tampung 100 tempat tidur. Lalu ada 20 tenda yang dibangun dengan 12 fungsi. "Fungsi perawatan, fungsi komando, fungsi isolasi, dan lain sebagainya," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga sudah memastikan kebersihan dan fasilitas di lokasi karena juga disediakan fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK).
"Masyarakat tidak perlu takut, karena ini tembok besar parit lebar, lapangan cukup luas," jelas dia menekankan.
(Tribunnews.com/ Chrysnha)