News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak di Partai Demokrat

Polemik Sejarah Berdirinya Partai Demokrat, Begini Beda Versi antara SBY dan Jhoni Allen

Penulis: Inza Maliana
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan kader Demokrat, Jhoni Allen Marbun yang telah dipecat dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

TRIBUNNEWS.COM - Isu pengambilalihan kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang bergulir sejak awal Februari lalu masih terus memanas.

Bahkan, isu tersebut membuat Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), turun gunung.

Ia dengan tegas memperingatkan pihak yang terlibat dalam isu kudeta jika Partai Demokrat tidak diperjualbelikan.

Tidak hanya itu, isu kudeta bahkan membuat Partai Demokrat memecat dengan tidak hormat tujuh kader yang memprakarsai gerakan ini.

Namun akhirnya, beberapa kader yang dipecat buka suara mengenai tindakan pemecatannya.

Ini beda versi SBY dan Jhoni Allen soal pendirian Partai Demokrat, Jhoni singgung SBY hanya menyumbang Rp100 juta. (Kolase Tribunnews.com)

Satu di antara kader yang buka suara mengenai pemecatannya adalah Jhoni Allen Marbun.

Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini justru menantang dan menyebut SBY-lah yang melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Anas Urbaningrum di masa lalu.

Ia juga secara terang-terangan menyebut SBY bukan merupakan pendiri partai Demokrat dan tidak berdarah-darah membangunnya.

Sontak, pernyataan Jhoni itu langsung dibantah oleh Partai Demokrat.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan, SBY justru memiliki peran yang kuat dalam membangun Partai.

Lantas, bagaimana pendirian Partai Demokrat menurut Jhoni Allen Marbun dan SBY?

Baca juga: SBY Dituding Kudeta Anas, Demokrat: Untuk Mantan Kader yang Dipecat, Jangan Umbar Pepesan Kosong

Berikut Tribunnews.com rangkum perbedaan versi SBY dan Jhoni Allen soal sejarah pendirian Partai Demokrat:

Versi SBY

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan sejarah berdirinya Partai Demokrat.

Menurutnya, gagasan membentuk Partai Demokrat dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 2001.

Kemudian, satu di antara pendiri Partai Demokrat, almarhum Ventje Rumangkang, menyarankan SBY mendirikan partai.

"Bapak Ventje menyampaikan bahwa banyak orang yang menginginkan SBY menjadi pemimpin nasional, termasuk menjadi wakil presiden."

"Namun, realitas politik tak memungkinkan lantaran SBY ketika itu tak mempunyai partai," ujar Herzaky, dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Jhoni Allen Tuding SBY Tak Berdarah-darah Bangun Partai, Demokrat Geram: Itu Manipulasi Sejarah

Akhirnya, setelah berdiskusi dengan sang istri, almarhum Ani Yudhoyono, SBY pun mengamini usulan Ventje.

Herzaky menambahkan, SBY juga berperan dalam menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat.

Demokrat pun didirikan pada 9 September 2001 dengan mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan paparan saat Refleksi Pergantian Tahun Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam Pidatonya, SBY menegaskan Partai Demokrat akan mendukung kerja pemerintah meskipun partainya ada di luar pemerintahan. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan sembilan."

"Begitu pula dengan pemilihan jumlah deklarator pendiri partai sebanyak 99 orang. Di antara deklarator itu, bahkan ada nama staf pribadi SBY."

"Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum," katanya.

Baca juga: Michael Wattimena Geram Jhoni Allen Jelek-jelekkan SBY dan Demokrat: Tak Elok Bicara di Depan Umum

Herzaky melanjutkan, hal tersebut dilakukan demi meyakinkan publik dan menjadi representasi SBY di tubuh Partai Demokrat.

"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah."

"SBY tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri," kata Herzaky.

"Namun kami mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai," tambahnya.

Versi Jhoni Allen Marbun

Berbeda dengan Herzaky, Jhoni Allen Marbun justru menyebut SBY tidak berperan banyak dalam membangun Partai Demokrat.

Melalui video yang tersebar di media sosial, Jhoni Allen menyebut SBY bukanlah pendiri partai Demokrat.

Hal itu lantaran SBY baru muncul di hadapan para anggota Partai Demokrat setelah mundur sebagai Menko Polhukam era Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Senior Demokrat Beberkan Sejumlah Hal soal Isu Kongres Luar Biasa yang Berembus Kencang

"Pak SBY setelah mundur dari kabinet Ibu Megawati baru muncul pada acara Partai Demokrat di Hotel Kinasih di Bogor."

"Saat itu saya ketua panitianya. Ini menegaskan bahwa SBY bukanlah pendiri Partai Demokrat," kata Jhoni dalam video yang tersebar pada Senin (1/3/2021), dikutip dari Kompas.com.

Jhoni juga mengungkapkan, SBY baru bergabung dengan Partai Demokrat setelah partai ini lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengikuti Pemilu 2004.

Sebaliknya, Jhoni mengklaim dirinya dan para kader Demokrat-lah yang telah bersusah payah meloloskan partai pada Pemilu 2004.

Jhoni Allen Marbun buka suara soal kudeta Demokrat (Youtube Siodel Jak)

Bahkan, Jhoni juga membeberkan SBY hanya menyumbang Rp 100 juta ke dalam bentuk empat lembar travel check di hotel daerah Bogor dalam partisipasinya pada Pemilu 2004.

"SBY bergabung dengan Partai Demokrat setelah lolos verifikasi KPU dengan memasukkan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono sebagai salah satu Wakil Ketua Umum."

"Dan hanya menyumbang uang Rp 100 juta dalam bentuk empat lembar travel check di hotel di Bogor," jelasnya.

Selain itu, Jhoni juga membuat kesaksian SBY tidak berkeringat dalam meloloskan partai di kancah Pemilu 2004.

"Demi Tuhan saya bersaksi, bahwa SBY tidak berkeringat sama sekali. Apalagi berdarah-darah sebagaimana pernyataannya di berbagai kesempatan," ungkap Jhoni.

Baca juga: DAFTAR HARTA Jhoni Allen, Kader Demokrat yang Dipecat & Sebut SBY Bukan Pendiri Partai Capai Rp 43 M

Lebih lanjut, Jhoni mengungkapkan dirinya merupakan salah satu pelaku sejarah berdirinya Partai Demokrat.

Ia juga menyatakan, perjuangan para kader dari Sabang sampai Merauke nyata adanya untuk meloloskan Partai Demokrat dalam verifikasi KPU di 2004.

Jhoni menjelaskan, pendirian Partai Demokrat dilakukan oleh 99 orang pendiri partai di Jakarta.

"Saya dan para pendiri beserta para senior partai adalah pelaku sejarah Partai Demokrat."

"Saya menyatakan bahwa di dalamnya, perjuangan kader dari Sabang sampai Merauke bersusah payah bekerja keras."

"Tidak mengenal lelah dan waktu untuk bekerja bersama meloloskan Partai Demokrat pada verifikasi KPU sehingga menjadi peserta Pemilu 2004," pungkas Jhoni.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini