"Beda PDIP itu proses pematangan bu Mega yang dulunya nobody menjadi somebody, jadi stronge women ada legalisir dari Soekarno. Nah, Demokrat ini akarnya gak sekuat PDIP. Karena variabel Soekarno itu kuat, jadi keturunannya bisa lebih tegar," tambahnya.
Sementara partai Demokrat dengan belum sempurnanya akar variabel pimpinannya, mereka langsung tancap sementara institusinya belum kuat.
Sementara disinggung terkait hadirnya Moeldoko sebagai Ketum Partai Demokrat versi KLB, menurut Purwo hal itu bisa sangat mudah terjadi.
Apalagi background Moeldoko sebagai seorang tentara sangat besar pengaruhnya, karena menurut pandangannya dalam Partai Demokrat ada variabel tentara yang ketika menyebar di kolam politik bisa menjalar ke mana-mana dengan cepat.
"Saya mendengar pengakuan pak Moeldoko memang belum menggertak terkait kongres ini. Yang jelas Demokrat ada variabel tentara, jika itu sudah menyebar di partai tentu akan menyebar ke mana-mana. Tapi saya gak tahu pastu game apalagi ke depan, apakah Moeldoko menjadi kambing hitam di tengah jalan atau bagaimana," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM/hda)