News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Kasus Harian Covid-19 Tren Menurun, Publik Diminta Tidak Lengah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis Dinas Kesehatan Kota Bandung menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama kepada pekerja/pedagang pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di 23 Paskal Shopping Centre, Jalan Pasirkaliki, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/3/2021). Pemerintah Kota Bandung mulai melakukan vaksinasi Covid-19 tahap kedua kepada para pekerja dan pedagang di pusat perbelanjaan atau mal yang masuk kategori pelayanan publik, sebagai bentuk konkret dalam menjaga kedinamisan kegiatan perdagangan. Kegiatan vaksinasi Covid-19 tahap kedua dosis pertama di mal ini diberikan kepada 200 pelayan yang bertugas langsung dengan publik. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski kasus harian Covid-19 menunjukkan tren menurun belakangan ini, publik diminta tidak lengah dan cepat berpuas diri.

Protokol kesehatan harus tetap dijalankan secara efektif dan disiplin.

"Kita anjurkan ke semua dalam setiap kesempatan bahwa protokol kesehatan harga mati, karena itu paling efektif," ujar Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo dalam pernyataannya, Minggu (7/3/2021).

Menurut Rahmad pelaksanaan vaksinasi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dinilai berhasil menekan kasus positif Covid-19 di tanah air.

"PPKM pantas kita apresiasi karena menunjukkan tren positif. Yang terpapar mulai menurun. Jadi saya kira PPKM cukup berhasil," kata Rahmad.

Rahmad mengajak semua kalangan menyukseskan program vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Jokowi: Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19, Kita Berkejaran dengan Waktu

Baca juga: 300 Orang Staf Bandara Soetta Terima Vaksinasi Covid-19

Menurut dia vaksinasi akan menambah optimisme dalam mengendalikan Covid-19. Dia menilai vaksin menjadi salah satu kunci penting dalam upaya pengendalian Covid-19.

"Pertama adalah protokol kesehatan, yang kedua adalah program vaksinasi berjalan sukses, sehingga terbentuk herd immunity, sehingga kekebalan kelompok di masyarakat terbentuk. Otomatis untuk melawan Covid-19 kita semakin bisa mengendalikan," kata Rahmad.

Rahmad mengatakan, jika sudah terbentuk herd immunity, maka dampak paparan virus tidak akan terlalu parah.

"Itu maksud dan makna penggunaan vaksin. Mari kita sukseskan vaksinasi dalam menciptakan kekebalan berkelompok," ujar Rahmad.

Pemerintah sudah memutusakan memperpanjang masa PPKM berskala mikro hingga 22 Maret.

Hal itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.

PPKM diterapkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Pelaksanaan PPKM dilakukan di daerah yang memenuhi salah satu kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT.

Baca juga: Kemenkes Sebut Vaksinasi Masih Efektif Cegah Virus Corona B117 yang Dinilai Lebih Cepat Menular

Baca juga: Usia di Atas 90 Tahun, Menteri era Soeharto Berbagi Pengalaman Ikut Vaksinasi Covid-19, Tak Sakit

Sedangkan program vaksinasi Covid-19, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat vaksin tahap I telah disuntikkan kepada 2.286.123 warga yang masuk kelompok prioritas atau 5,67 persen dari target.

Sebanyak 1.100.228 warga Indonesia sudah divaksinasi tahap dua atau 2,73 persen dari target.

Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia bisa mempercepat vaksinasi karena dosis vaksin terus datang.

Sebanyak 4,6 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai produksi AstraZeneca akan tiba di Indonesia Maret ini.(Willy Widianto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini