"Kami untuk detailnya pasti ada wawancara. Kalau sudah lewat screening, artinya sudah lolos (pemeriksaan)," tutur Maryati.
Maryati menjelaskan, Siti Rumende juga tidak diperkenankan langsung pulang setelah vaksinasi.
Ia diminta untuk menunggu selama 30 menit di ruang observasi guna mengetahui gejala-gejala yang muncul seusai divaksin.
"Nggak ada gejala, kalau dia sudah boleh pulang berarti nggak ada gejala," ujar Maryati.
Sementara itu dalam wawancara dengan Kemenkes, Siti Rumende mengaku tak merasakan keluhan apapun setelah suntikan vaksin.
Baca juga: Dukung Program Percepatan Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia
Baca juga: Pemerintah Memberikan Prioritas Vaksinasi Lebih Awal kepada Para Lansia, Ini kata Ketua Umum IndoHCF
Ia pun mengajak lansia lain yang memiliki penyakit bawaan yang terkontrol agar segera mengikuti vaksinasi.
Siti mengatakan ia mempercayai vaksinasi adalah cara untuk bisa keluar dari pandemi, selain tetap disiplin menjaga protokol kesehatan.
"Saya sangat percaya bahwa vaksin yang digunakan telah melalui penelitian dan uji klinik terlebih dulu sebelum mendapat izin penggunaan di Indonesia," kata Siti.
Selain Siti Rumende, lansia yang juga sudah menerima vaksin adalah mantan Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang juga ekonom senior, Emil Salim; serta mantan Menteri Pertambangan dan Energi era 1978-1988, Prof Subroto.
Sama seperti Siti Rumende, mereka juga tidak merasakan apa-apa saat disuntik.
Prof Soebroto yang kini berusia 93 tahun itu mengaku tidak merasakan sakit saat disuntik. Malah ia bertambah semangat setelah divaksin.
"Tidak sakit, terasa normal, tidak terasa sakit rasanya sekarang tambah semangat," ungkap Soebroto.
Hal senada dikatakan Emil Salim, mantan Ketua Dewan Pertimbangan Presiden RI ke-3 pada 2010-2014 yang berusia 91 tahun.
"Saya tidak berasa apa-apa. Baru saja menggulung tangan baju sudah disuruh turunkan lagi," ucap Emil Salim.