Masih dari sumber yang sama, gerakan bernama Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) dideklarasikan di Tugu Proklamasi Jakarta Pusat, Selasa (18/7/2020).
Gatot Nurmantyo menjadi deklarator pada gerakan ini. Tak hanya itu, ia juga menjadi satu di antara Presidium KAMI bersama Din Syamsuddin dan Rochmat Wahab.
Saat deklarasi KAMI, Gatot Nurmantyo mengingatkan ancaman perang proksi atau proxy war di Indonesia.
Baca juga: PROFIL Aprilia Manganang, Mantan Atlet Voli yang Dipastikan Laki-laki, Idap Hipospadia sejak Lahir
"Pada tanggal 10 Maret 2014 saya berkesempatan dialog dengan civitas akademika Universitas Indonesia," kata Gatot dikutip dari akun Youtube Realita TV, Selasa (18/8/2020).
"Saya berbicara antara lain tentang proxy war, yang kini telah menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa," lanjut dia.
Selain di Jakarta, Gatot juga mendeklarasikan KAMI di Jawa Tengah dan DIY di Solo, Kamis (20/8/2020).
4. Diajak Menjadi Ketum Demokrat versi KLB Sebelum Moeldoko
Eks Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo mengaku dirinya sempat ditawari seseorang untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Gatot menyebut, orang tersebut sama-sama membantu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam membangun Demokrat.
"Orang ini adalah yang sama-sama membangun Partai Demokrat, bersama-sama membantu SBY," kata Gatot, dikutip dari tayangan YouTube Mata Najwa, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Rabu (10/3/2021).
Mantan Panglima TNI itu kembali menjelaskan orang itu merupakan eks kader Demokrat, yang keluar dari partai dan mengabdi dari luar.
Kata Gatot, ketika berhembus kabar tentang adanya KLB, sosok ini mendatanginya.
"Ketika ada informasi tentang KLB, datang kepada saya, terus saya sampaikan coba dalami lagi," ucapnya.
Lalu, setelah AHY melakukan konferensi pers tentang KLB, orang itu kembali mengajaknya.