TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengungkap persiapan Pemilu 2024 sudah akan dimulai pada tahun depan atau 2022 mendatang.
Bahtiar mengatakan jika Pemilu 2024 sedianya digelar bulan Maret atau April 2024, maka tahapan pemilu sudah harus digelar pada bulan Juli atau Agustus 2022.
Sebab, kata dia, berdasarkan UU Pemilu dijelaskan bahwa perlu 20 bulan untuk menyiapkan segala tahapan sebelum pemilu dilaksanakan.
"Pemilu 2024 misal bulan 4 (April) ayau bulan 3 (Maret) kita laksanakan. Kalau kita tarik praktis sebenarnya tahun depan bulan Juli atau bulan Agustus itu sebenarnya tahapan Pemilu sudah kita mulai," ujar Bahtiar, dalam diskusi Polemik Trijaya FM 'Implikasi Batalnya Revisi UU Pemilu', Sabtu (13/3/2021).
Oleh karenanya, Bahtiar menilai pemerintah sudah harus menyiapkan anggaran untuk Pemilu 2024 di tahun depan.
KPU pun disebutnya harus menyiapkan berbagai hal untuk gelaran pemilu tersebut.
Baca juga: Anggota Komisi II Sebut RUU Pemilu Ditarik dari Prolegnas 2021 Karena Pemerintah Tak Setuju
"Ini momentum positif untuk menyiapkan segalanya. Jangan sampai terjadi pengalaman sebelumnya ketika KPU menyiapkan sistem baru yang belum diuji. Seperti Silon dan e-Rekap misalnya yang justru bikin masalah yang tidak perlu," kata dia.
Lebih lanjut, Bahtiar juga menyarankan Pemilu 2024 agar lebih disederhanakan. Bahtiar merujuk kepada terlalu banyaknya formulir dalam pemilu di Indonesia.
"Misalnya formulir itu kan banyak sekali. Jangan-jangan formulir itu yang bikin capek penyelenggara? Bisa tidak disederhanakan? Di Indonesia blangko mungkin yang paling banyak. Kenapa tak disederhanakan sehingga tak sita waktu lebih banyak?" pungkas Bahtiar.