“Terlalu lama di luar, mungkin juga lapar dan ada penyakit bawaan apalagi berdempetan akhirnya kelelahan, “ kata Kepala Satpol PP Polewali Mandar, Aco Djalaluddin.
Menurut Aco, sejak awal pihaknya telah berupaya mengatur agar proses penyuntikan vaksin para tenaga pendidik ini berjalan tertib.
Namun tingginya keinginan untuk menerima vaksin, diduga menjadi penyebab banyaknya guru yang nekat mengabaikan protokol kesehatan.
2. Korban hoaks
Antusias warga untuk mendapatkan Vaksin Covid-19 sangat tinggi.
Informasi hoaks terkait kegiatan vaksinasi Covid-19 di Istora Senayan kembali tersebar.
Kali ini ada informasi yang menyebutkan bahwa giat vaksinasi yang digelar Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bisa melayani warga non-lansia.
Padahal, sentra vaksinasi itu hanya melayani pegawai BUMN yang telah terdata serta warga lanjut usia di atas 59 tahun.
Akibat informasi hoaks itu, banyak warga non-lansia yang datang ke Istora Senayan harus ditolak mentah-mentah oleh petugas.
"Banyak banget dari tadi pagi yang datang dari non-lansia. Sudah ada 100 lebih mungkin," kata Nadya, salah satu anggota panitia vaksinasi saat ditemui Kompas.com di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (16/3/2021).
Nadya pun secara berkala mengumumkan lewat pengeras suara bahwa vaksinasi di Istora Senayan ini bukan untuk masyarakat umum.
Laras (46) menjadi salah satu korban informasi hoaks itu.
Ia sudah datang jauh-jauh dari Bekasi ke Istora Senayan dengan harapan mendapatkan vaksinasi. Namun, ia justru ditolak oleh petugas.
Ia bahkan sempat mendatangi lokasi vaksinasi khusus untuk awak media di Hall Basket GBK, yang jaraknya tak terlalu jauh dari Istora Senayan.