Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis survei yang temuannya secara umum menyatakan mayoritas anak muda di DKI Jakarta tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Secara umum, apakah sejauh ini Anda sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kinerja Presiden Joko Widodo?".
Berdasarkan hasil cross tabulasi dalam survei tersebut menyatakan 61,7 persen anak muda di DKI Jakarta tidak puas.
Baca juga: Survei Maret 2021: Mayoritas Anak Muda Anggap Jokowi Bisa Menangani Pandemi Covid-19
Hanya 35,8 persen anak muda di DKI Jakarta yang menyatakan sangat puas terhadap kinerja Jokowi.
Namun tingkat kepuasan berimbang pada anak muda terutama di Sulawesi, etnis Minang, dan tingkat pendidikan SD ke bawah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis survei bertajuk Suara Anak Muda Terhadap Isu-Isu Sosial Politik Bangsa secara virtual pada Minggu (21/3/2021).
"Kalau Bapak Ibu sekalian bisa cek, kalau di cross tabulasi, anak muda di segmen mana yang cenderung tidak puas. Anak muda di DKI (Jakarta) mayoritas tidak puas," kata Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan terhadap preisden di mata anak muda (58,6 persen) dengan tingkat kepuasan presiden di mata masyarakat secara umum (57,8 persen).
Baca juga: Survei KedaiKOPI: Peran Pemerintah Masih Kurang dalam Perubahan Iklim
Berdasarkan survei tersebut 58,6 persen anak muda cukup puas dan 6,1 persen anak muda sangat puas.
Sedangkan 57,8 persen masyarakat umum secara umum cukup puas dan 5,1 persen lainnya secara umum sangat puas.
"Jadi tingkat kepuasan antara populasi umum dengan anak muda itu di kisaran 65 persen," kata Burhanuddin.
Survei tersebut dilaksanakan pada 4 sampai 10 Maret 2021.
Survei dilakukan melalui kontak telpon kepada responden mengingat situasi pandemi covid-19.
Populasi survei adalah generasi Z yang lahir pasca reformasi yang berusia 17 tahun sampai 21 tahun.
Sampel survei sebanyak 1.200 responden yang dipilih secara acak dari sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
Survei dilakukan dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.