TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan salat subuh sekaligus meninjau Masjid Nurul Abrar di Mangga Dua, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021).
Anies Baswedan pun mengungkap bila Masjid Nurul Abrar juga dikenal sebagai Masjid Mangga Dua.
Dalam postingannya di akun facebook Anies Baswedan, ia pun mengungkap asal usul nama daerah Mangga Dua yang kini begitu terkenal sebagai pusat niaga tersebut.
"Sebutan Mangga Dua menurut cerita berasal dari dua buah pohon mangga besar di depan masjid ini di masa lampau," tulis Anies dalam akun facebooknya, Senin petang.
Baca juga: MOMEN Anies Baswedan Kunjungi Warung Kopi hingga Salat Subuh di Masjid Bersama Warga
Ia mengungkap Masjid Mangga Dua merupakan satu masjid bersejarah di Jakarta.
Tempat ibadah umat muslim tersebut dibangun tahun 1841.
Kemudian sempat dipugar total pada 1986, tetapi tetap mempertahankan empat tiang utama (soko guru) dan mimbar aslinya.
"Pembangunan masjid ini pun sarat akan sejarah penyebaran agama Islam di nusantara dan kisah kegigihan seorang ulama yang berani menentang penjajah kolonial Belanda kala itu, yaitu Sayyid Abubakar bin Alwi Bahsan Jamalullail," tulis Anies kembali.
Baca juga: Tingkat Kepuasan Kerja Jokowi dan Elektabilitas Anies Baswedan dalam Survei Suara Anak Muda
Menurut dia, ada 12 makam yang menjadi bagian Masjid Mangga Dua dan sekitarnya.
Hal tersebut mencerminkan bila Kampung Mangga Dua telah lama ditinggali berbagai suku bangsa-bangsa yang berbaur di Batavia.
"Di antaranya, makam Sayid Abubakar bin Sayid Alwi dan makam Bahsan Jamalulail (suku Arab), serta makam Rd Tumenggung Anggakusumah Dalem-Gadjah (suku Sunda)," katanya.
Baca juga: Pegawai Mie Aceh Gratis Masuk Ancol Setelah Didatangi Gubernur Anies
Lanjut Anies dalam unggahannya, seorang dari keluarga Kesultanan Banten pun tercatat pernah tinggal di kampung Mangga Dua bernama Pangeran Ratu Bagus Urip Mohammad.
"Selain itu, terdapat pemakaman orang-orang Tionghoa, termasuk makam Kapitein China pertama di Batavia, Souw Beng Kong," katanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan Masjid Nurul Abrar sekaligus makamnya sebagai cagar budaya sejak 1972.
"Untuk mengunjungi Masjid Nurul Abrar, teman-teman bisa naik Transjakarta koridor 12 turun di halte Mangga Dua, lalu berjalan kaki 5 menit," tulisnya lagi.