"Tegas saya katakan, saya tidak silau dengan iming-iming harta dan jabatan yang ditawarkan."
"Saya buktikan itu dengan mundurnya saya di partai," ujarnya saat pelantikan pengurus DPD LMB Kabupaten Kepulauan Meranti di Taman Cikpuan, Kamis (19/11/2015) malam.
Dukung Prabowo
Syarwan Hamid merupakan satu di antara para jenderal purnawirawan TNI yang mendukung Prabowo Subianto maju Pilpres 2014 lalu.
Ia mengusung Prabowo - Hatta menjadi presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2014 dan menjadi anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.
Seperti diberitakan Tribunnews.com pada 2014, Anggota Dewan Penasehat Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Syarwan Hamid mengkritisi pelaksanaan otonomi daerah dan otonomi khusus.
Menurutnya, pelaksanaan Otda dan Otsus itu banyak terjadi penyimpangan dan sudah melenceng dari niat awalnya.
"Otda dan Otsus telah melahirkan banyak raja kecil. Pelaksanaanya telah banyak penyimpangan," kata Syarwan di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Rabu (4/6/2014).
Hamid menuturkan, Prabowo-Hatta akan berkomitmen memperbaiki pelaksanaan Otda dan Otsus yang telah banyak terjadi penyimpangan.
Dirinya memberikan saran kepada Prabowo-Hatta untuk senantiasa mengutamakan kepentingan nasional tanpa mengurangi perhatian untuk daerah.
"Prabowo-Hatta harus memperhatikan kepentingan daerah pula," tuturnya.
Lebih jauh, Syarwan mengatakan, konsep Otda dan Otsus niat awalnya untuk kemaslahatan umat dengan maksimalkan potensi yang ada di daerah.
Menurutnya, masyarakat daerah banyak yang tidak merasakan kekayaan yang ada di daerahnya.
"Seharusnya dengan Otda dan Otsus sumber daya alam di tiap daerah bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat di sana," ucapnya.
"Tapi kenyataannya kantor Gubernur, Bupati dan Walikota yang bagus. Fasilitas untuk masyarakat seperti jalan, air dan lainnya tidak tumbuh," ujarnya.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Muhammad Zulfikar)(Tribun Pekanbaru/ Nasuha Nasution, Guruh Budi Wibowo)
Berita lainnya Syarwan Hamid meninggal