Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pastor di Gereja Katedral Makassar, Wilhelminus Tulak mengatakan ada beberapa umat luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri, di pintu masuk gereja, Minggu (208/3/2021).
Artinya tidak ada umat katolik dari Gereja Katedral Makassar menjadi korban jiwa dalam kejadian ini.
Wilhelminus Tulak menjelaskan petugas keamanan Gereja Paroki yang menahan masuknya dua orang pelaku berkendaraan sepeda motor termasuk salah satu korban luka-luka.
Baca juga: Kutuk Teror Bom di Gereja Katedral Makassar, Ketua Komisi III DPR RI Dorong Kepolisian Usut Tuntas
Selain itu ada umat juga menderita luka-luka karena terkena pecahan kaca gedung gereja Katedral Makassar.
“Korban luka-luka semua. Untuk sampai saat ini kami aman semua,” ujar Pastor Wilhelminus Tulak saat diwawancarai via telepon oleh Kompas TV dalam Program Breaking News, Minggu (28/3/2021).
Baca juga: UPDATE Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Bertambah 5 Orang, Total Ada 14 Korban
“Yang berada dekat lokasi terjadinya pelaku bom bunuh diri yang terkena pecahan pecahan kaca di dalam lokasi gereja,” jelasnya.
Pastor Wilhelminus Tulak tidak menyebut persis jumlah umatnya yang menderita luka-luka.
Sebelum ini Pastor Wilhelminus Tulak menjelaskan kronologi kejadian ledakan yang diduga bom bunuh diri di depan pintu masuk gereja, Minggu (28/3/2021).
Pastor Wilhelminus Tulak menyebut kejadian ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.
Baca juga: Daftar Korban Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar yang Terluka, Dirawat di RS Akademis
Saat itu umat dan pastor sudah selesai melaksanakan Misa Kedua Minggu Palma di Gereja Paroki Katedral Hati Yesus Yang Mahakudus. Di saat bersamaan ada umat juga mulai berdatangan untuk mengikuti misa ketiga yang akan digelar pukul 11.00 WITA.
“Perkiraan bom bunuh diri terjadi pukul 10.30 WITA. Persis terjadi sesudah kami selesai Misa kedua. Jadi umat yang ikut Misa kedua sudah pada pulang,” jelasnya.
Gereja Katedral Makassar memliki berapa pintu masuk dan pintu keluar, sehingga tidak terjadi konsentrasi di satu titik.
Ledakan terjadi ketika petugas keamanan Gereja Katedral Makassar menahan dua orang yang sedang mengendarai satu sepeda motor dan ingin masuk ke dalam lingkungan gereja.
Petugas keamanan Gereja menahan dua orang itu di pintu masuk depan gereja, sebelum bom bunuh diri meledak.
“Ketika umat pada pulang dan ada yang berdatangan, datanglah pelaku bom bunuh diri itu naik motor, akan masuk ke lokasi gereja.”
“Tetapi sudah diamati oleh petugas kami, lalu menahan di depan pintu masuk dan di situlah terjadi ledakan,” jelasnya.
“Menurut penuturan petugas keamanan Gereja, dia sudah melihat ada dua orang mencurigakan, lalu diamati dan ternyata betul nekat masuk ke dalam lokasi gereja tetapi ditahan ” tuturnya.
Ledakan bom bunuh diri membuat kaca pecah di Gereja dan di hotel di dekat Gereja Katedral Makassar.(*)