Dan petugas keamanan Gereja sempat menahan pelaku terduga bom bunuh diri tersebut.
Penahanan terjadi depan pintu masuk gereja.
"Dan kemudian terjadilah ledakan," lanjutnya.
Di mana ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 Wita.
Akibat ledakan pelaku bom bunuh diri tewas di tempat kejadian.
Pelaku Bom Bunuh Diri
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menungkapkan pelaku bom bunuh diri merupakan jaringan Ansharut Daulah (JAD).
Sebelum terjadinya bom bunuh diri, Densus 88 telah menangkap 20 pengikut dari JAD di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.
"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L."
"Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," kata Listyo, dikutip dari TribunTimur.
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.
Baca juga: Ketua DPD Golkar Jawa Timur Kutuk Keras Aksi Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar
Baca juga: Komentar Dai Kondang Soal Aksi Bom Bunuh Diri: Sama Sekali Tidak Ada Kaitannya dengan Islam
Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.
"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.
Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di Wilayah Bima, terkait aksi teror itu.