News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Impor Beras

Jokowi Sebut Pemerintah Tidak Impor Beras Selama Tiga Tahun, Ini Kata BPS

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pernyataan Jokowi soal polemik impor beras.

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa Indonesia tidak melakukan impor beras selama tiga tahun.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia ternyata pernah impor beras pada 2019 lalu.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS Setianto mengatakan bahwa pernyataan presiden tersebut benar.

Pemerintah tidak melakukan impor beras untuk konsumsi, selama tiga tahun terakhir.

"Bahwa Pemerintah tidak impor beras benar, karena yang dimaksud Pak Jokowi itu kan engga ada impor beras yang untuk konsumsi kita sehari-hari. Itu udah gak ada," katanya, Selasa, (30/3/2021).

Terkait data BPS pada 2019 menurut dia, merupakan impor beras khusus. Karena Indonesia memang tidak memproduksi beras khusus.

"Tapi impor beras yang kaitannya dengan beras khusus, itu masih ada. Beras khusus kita kan memang tidak memproduksi ya, hanya beras-beras Basmati untuk restoran India, kan kita gak ada ya dan yang untuk industri begitu. Jadi mungkin khusus yang terkait pernyataan pak Jokowi itu kan benar memang tidak ada impor beras di tahun 2019 dan 2020 maksudnya beras itu yang dikonsumsi sehari-hari. Tapi kalau untuk beras khusus kan masih ada kan begitu kan,"pungkasnya.

Baca juga: Pemerintah Ribut Mau Impor Beras, Bos Bulog Malah Mau Ekspor ke Arab

Sebelumya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait polemik rencana impor beras sebanyak satu juta ton yang akan dilakukan Kementerian Perdagangan.

Presiden memastikan bahwa hingga Juni 2021 tidak akan ada impor beras. 

"Saya pastikan bahwa sampai bulan Juni 2021 tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita, Indonesia. Kita tahu sudah hampir 3 tahun ini kita tidak mengimpor beras," kata Jokowi dalam pernyataanya yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden,  Jumat, (26/3/2021).

Presiden membenarkan memang ada nota kesepahaman dengan Thailand dan Vietnam dalam rencana impor beras tersebut. Namun kata Jokowi, itu hanya untuk berjaga-jaga dalam menghadapi situasi Pandemi Covid-19. 

"Itu hanya untuk berjaga-jaga, mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," katanya.

Presiden berjanji bahwa rencana impor beras tersebut tidak akan menggangu  penyerapan beras petani lokal oleh Bulog. Ia akan memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk membantu proses penyerapan beras petani.

"Saya  tegaskan sekali lagi berasnya belum masuk,  saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggaran nya.  Saya tahu kita memasuki masa panen dan harga beras di tingkat petani belum sesuai yang diharapkan," kata Presiden.

Oleh karena itu Presiden meminta perdebatan soal rencana impor beras tersebut dihentikan. Karena perdebatan justru akan membuat harga gabah menjadi turun.

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras, ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini