Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat Terorisme dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib mengimbau masyarakat untuk menghentikan kegiatan membagi-bagikan video atau foto aksi perempuan penyerang Mabes Polri di media sosial.
Apalagi pada bagian perempuan menodongkan senjata ke arah petugas dan ditembak mati.
“Mengimbau menghentikan sharing video dan foto-foto pada saat perempuan ini menodongkan senjata maupun pada saat dia ditembak dari jarak jauh. Dalam video dan foto kelihatan kali sosok perempuan ini,” ujar Ridlwan Habib dalam program Breaking News Kompas TV, Rabu (31/3/2021).
Bila terus dibagikan ke media sosial, Ridlwan Habib khawatir video dan foto-foto itu menginspirasi anggota-anggota JAD berjenis kelamin laki-laki karena perempuan mampu melakukan penyerangan teror di jantung Polri.
Baca juga: Dikawal Polisi Bersenjata, Jenazah Wanita Penyerang Mabes Polri Tiba di RS Polri Kramat Jati
“Dikhawatirkan seperti ini membuat malu para teroris laki-laki yang kemudian dengan adanya video dan foto penyerangan ini mereka terpanggil, terinspirasi untuk melakukan hal yang sama,” jelasnya.
“Jadi saya menghimbau kepada rekan-reka,. bagaimana kalau kita stop sharing, ya kita stop sharing video penyerangan,” pintanya.
Jaringan-jaringan dan sel-sel JAD yang beranggotakan laki-laki dan tertidur selama ini akan tergerak untuk melakukan aksi teror setelah menyaksikan aksi perempuan penyerang yang terekam di video itu.
Baca juga: Ini Identitas Perempuan Terduga Teroris yang Serang Mabes Polri: Beralamat di Jakarta Timur
“Apalagi ditambah narasi-narasi tertentu, kemudian ditambah bahasa-bahasa yang mungkin semacam provokatif, saya khawatir ini akan menginspirasi jaringan-jaringan lain yang menonton ini untuk mereka akan tergerak dan malu karena ia menjadi penyerang adalah perempuan,” jelasnya.
Todongkan Senjata ke Petugas
Orang tidak dikenal yang masuk ke Kompleks Mebes Polri, Jalan Trunojoyo, Rabu (31/3/2021) terlihat berjenis kelamin perempuan.
Berdasarkan kamera CCTV yang disiarkan Kompas TV, Rabu (31/3/2021) nsore, perempuan yang datang dari belakang itu berjalan menuju pos penjagaan depan Mabes Polri.
Sesaat di depan pos penjagaan, perempuan berok hitam itu terlihat mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan menodongkannya ke arah petugas.
Baca juga: Pengamat: Mabes Polri Memang Sasaran Tradisional Teroris
Sempat terlihat sejumlah petugas berbaju dinas keluar pos penjagaan.
Namun kembali masuk ketika melihat perempuan itu mengacungkan benda mirip pistol.
Sempat beberapa lama perempuan itu mengarahkan benda yang diduga pistol itu ke arah pos penjagaan.
Sementara petugas polisi yang laiin terlihat bersiaga dalam jarak tertentu dengan perempuan yang diduga teroris itu.
Perempuan itu berjalan menjauhi pos penjagaan dengan kedua tangan seperti sedang memegang pistol.
Ia sempat berjalan menjauhi pos penjagaan dengan sikap yang sama. Ia pun terlihat sempat mengarahkan pandangannya ke sisi kanannya, tengah hingga kiri.
Setelah melintasi kaki lima yang tertanah rerumputan hijau dekat pos penjagaan, perempuan itu tersungkur roboh ketika terdengar beberapa kali suara tembakan.
Penjagaan Diperketat
Penjagaan diperketat di Mabes Polri setelah seorang tak dikenal masuk ke kompleks Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore.
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV, peningkatan keamanan terlihat di sekitar lokasi kejadian kontak tembak di pintu masuk Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.
Awak media yang tadinya berada di dalam kompleks Mabes Polri, juga diminta untuk keluar untuk alasan keamanan.
Awak media juga diminta menjauh dari lokasi kejadian kontak tembak yang terjadi beberapa waktu tadi.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Mabes Polri terkait insiden masuknya seorang tidak dikenal dan kontak tembak yang terjadi di Kompleks Korp Bhayangkara ini. (*)