"Tidak selalu keyakinan yang beku. Soal perut yang lapar juga bisa mendorong seseorang melaksanakan aksi teror. Atau karena kondisi labil dan depresi, bisa saja seseorang melakukan aksi nekat," ujar Harits.
Meski begitu, M Ali selaku ayah ZA tak meyakini hal tersebut.
Hal ini disampaikannya kepada satu diantara tetangganya bernama Tiuria Gultom.
Usai melaksanakan salat zuhur, M Ali tampak berbincang dengan Tiuria tak jauh dari kediamannya di Jalan Lapangan Tembak Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur.
"Mereka juga kaget sesudah kejadian ini. Makanya tadi kan dibilang 'ada yang nuntun', 'ada yg bawa'," kata Tiuria di lokasi, Kamis (1/4/2021).
Selain itu, M Ali juga mengatakan kepada Tiuria bila ia masih tak percaya bila anaknya berperan sendiri.
"Iya memang benar (tidak percaya). Kami sebagai warga sekitar pun tidak percaya. Katanya ada orang yang menuntun dia ada yang bawa dia, bapaknya bilang gitu," jelasnya.
Baca juga: Asal Usul ZA, Wanita Penyerang Mabes Polri Drop Out Kuliah, Ini Penjelasan Kampus
Keadaan anak bungsunya yang sakit-sakitan, membuat M Ali tak sampai hati memikirkan bila ZA melakukan hal tersebut seorang diri.
Pesan terakhir ZA
Sebelum dikabarkan menyerang Mabes Polri, rupanya ZA sempat izin berpamitan kepada ibunya, Sutini.
"Ma, Zakiah keluar sebentar," ucap ZA kala itu yang ditirukan Tiuria.
Bukan tanpa alasan, Tiuria mengetahui hal ini lantaran M Ali sendiri yang mengungkapkannya sembari memegang sajadah.
"Tadi cerita soal Zakiah aja. Kata bapaknya, Zakiah sempat pamit ke ibunya dan bilang seperi itu," katanya.
M Ali mengatakan kondisi anaknya yang sakit-sakitan, membuatnya kian khawatir.
Apalagi ZA sudah pamit dari pagi dan hingga siang belum kembali ke rumah.