Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukaan Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan bahwa salah satu disrupsi digital yang kurang mendapat penanganan serius adalah kesantunan dan karakter.
Menurut Totok, kesantunan dan karakter adalah hal yang penting dalam pemanfaatan media sosial.
"Isu kesantunan dan karakter ini saya kira juga bagian dari disrupsi digital, bahkan bisa menjadi sangat permanen dan fundamental sehingga sangat penting menjadi bagian dari program pendidikan kita," ujar Totok melalui keterangan tertulis, Jumat (2/4/2021).
Totok Suprayitno mengatakan elemen inti dari pendidikan adalah karakter.
Lebih lanjut, ia merujuk pada kutipan yang mengatakan pendidikan tanpa karakter adalah tidak ada pendidikan sama sekali.
Baca juga: Kemendikbud: Guru SLB dan SMK Bisa Mendaftar Program Guru Penggerak Angkatan 4
Baca juga: Mendikbud Nadiem Makarim Minta Pemda Prioritaskan Guru Dalam Program Vaksinasi Covid-19
"Kemudian, kalau elemen inti dari pendidikan itu disruptif, kemudian kita menganggap bahwa seolah-olah itu tidak ada, itu saya kira sebuah kesalahan besar," tutur Totok.
Perubahan sistem nilai dalam hal kesopanan, baik atau tidak baik, semestinya kata Totok, ada pijakan yang lebih jelas. Hal itu mengingat Indonesia sarat keragaman budaya.
"Boleh Anda mengglobal, bergaul dengan siapa pun, tetapi pijakan niai-nilai ke-Indonesiaan-nya jangan dilupakan, jangan terbawa arus apalagi yang negatif," pungkas Totok.