Setelah bekerja satu bulan, ia mengatakan kepada rekan dan atasan di kantornya bahwa orang tuanya meninggal dan meminta sumbangan.
"Kebetulan ibunya kenal, tiga minggu tidak pulang. Ibunya tanya ke kantor, menanyakan anaknya. Dia ditanya, 'Lah ibu siapa? katanya orang tuanya sudah meninggal'. Dia juga jual mobil orang tuanya. Jadi ini luar biasa," kata Ken.
Meski cerita-cerita tersebut miris, menurut Ken penanganan yang salah terhadap kasus serupa bisa menimbulkan masalah baru.
Banyak orang tua, kata dia, yang melihat anaknya berubah mengkafirkan orang tua dan pulang-pulang langsung bercadar.
Mereka ada yang mengira anaknya kesambet dan memanggil orang pintar.
"Dipasung anaknya di rumah dalam waktu 1,5 tahun. Itu perempuan, sekarang rambutnya botak. Penanganan yang salah juga menimbulkan korban semakin tertekan. Dia ingin dialog, kalau memang salah di mana salahnya dan mana yang benar," kata Ken.