TRIBUNNEWS.COM - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai, serangan teroris dari dalam Mabes Polri adalah pukulan telak yang sangat memalukan bagi jajaran kepolisian.
Neta juga mengeluhkan, hingga saat ini Polri masih tidak memberikan tindakan tegas.
Tentang siapa pejabat kepolisian yang bertanggungjawab terhadap aksi teror di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: UPDATE Teror di Mabes Polri: Asal Senjata yang Digunakan Zakiah hingga Isi Map Kuning Didalami
Baca juga: Misteri Isi Map Warna Kuning yang Dibawa Terduga Teroris ZA Saat Serang Mabes Polri
"IPW melihat, sudah tiga hari serangan teroris itu terjadi di Mabes Polri, tapi tidak ada satu pun aparatur dan pejabat kepolisian yang ditindak sebagai pihak yang bertanggungjawab atas kecerobohan hingga teroris bisa masuk ke Mabes Polri," kata Neta dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (3/4/2021).
Menurutnya, lolosnya teroris ke jantung Mabes Polri tak lepas dari kecerobohan kepolisian dalam menjaga sistem keamanan.
Karena IPW melihat sistem keamanan yang dibangun di Mabes Polri sudah cukup baik.
Baca juga: Sikapi Teror di Makassar dan Mabes Polri, Puan Serukan Pentingnya Ketahanan Keluarga dan Sosial
Baca juga: IPW Nilai Teroris Ingin Tunjukkan 2 Hal Lewat Serangan di Mabes Polri dan Bom di Makassar
Namun konsistensi dalam menerapkan protokol keamanan itulah yang tidak ada.
"IPW melihat sistem keamanan yg dibangun di Mabes Polri sebenarnya sudah cukup baik."
"Tapi konsistensi dalam menerapkan protokol keamanan itu yang tidak ada dan petugas penjaga cenderung ceroboh. Sehingga teroris terbiarkan masuk dan melakukan serangan dari dalam," ungkap Neta.
Baca juga: Sebut Aksi Teror di Mabes Polri dan Bom Makassar Punya Kesamaan, Mantan Napiter: Soal Pengkafiran
Baca juga: Ayah ZA Yakin Ada Orang yang Mengajak Putrinya untuk Menyerang Mabes Polri
Serangan di Mabes Polri Merupakan Pukulan Telak untuk Kapolri
Menurut Neta, apa yang terjadi di Mabes Polri adalah sebuah pukulan telak bagi Kapolri Listyo Sigit yang masih baru menjabat.
Karena disaat Kapolri disibukkan dengan konsolidasi di berbagai eksternal kepolisian, markas besarnya malah diserang teroris dari dalam.
"Ironisnya hingga kini tidak ada tindakan tegas yang dilakukan Kapolri terhadap bobolnya sistem keamanan Mabes Polri itu. Terbukti hingga kini tidak ada satu pun aparaturnya yang ditindak."
"Siapa pejabat Polri yang harus bertanggungjawab atas bobolnya sistem keamanan Mabes Polri itu pun menjadi tidak jelas. Seolah kebobolan Markas Besar Polri itu dari serangan teroris adalah hal biasa saja," tuturnya.
Baca juga: Sebelum Serang Mabes Polri, ZA Pamit di Grup WA Keluarga: Zakiah Keluar Sebentar
Baca juga: Sering Ganti Nomor HP, Keluarga Pusing Hubungi ZA, Kabarnya Diketahui Setelah Mabes Polri Diserang
Serangan Teror di Mabes Polri akan Berakibat Krisis Kepercayaan Publik
Neta mengungkapkan, terjadinya serangan teror di Mabes Polri akan berakibat pada krisis kepercayaan publik kepada kepolisian.
"Publik akan bertanya, bagaimana polisi bisa menjaga dan melindungi masyarakat dari serangan teroris wong menjaga markas besarnya saja tidak mampu," ungkapnya.
Untuk itu, IPW menilai perlunya Polri untuk mengkonsolidasi diri.
Baca juga: Tak Percaya Anaknya Beraksi Sendiri, Orang Tua ZA Yakin Ada Orang Tuntun Putrinya Serang Mabes Polri
Baca juga: ZA Tewas Ditembak Gegara Serang Mabes Polri, Polisi: Awalnya Ingin Melumpuhkan
Selain itu, perlu juga penindakan tegas terhadap aparat kepolisian yang dinilai ceroboh dalam menjalankan tugasnya.
Agat nantinya kepercayaan publik pada Polri bisa tetap terbangun.
"Sebab itu Polri perlu mengkonsolidasikan diri dan menindak aparaturnya yang ceroboh agar kepercayaan publik tetap terbangun pada Polri," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)