Selanjutnya warga bisa menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile.
Sebelumnya, Cuaca ekstrem dan dampak terhadap bencana Hidrometeorologii yang ditimbulkan yaitu banjir menerpa warga RT 24, 25 dan 26 Kelurahan Naikoten I.
Banjir terparah terjadi di RT 24 dan 25, dengan tinggi air hingga pinggang orang dewasa untuk RT 25.
Lurah Naikoten I Budi Izaac ketika dihubungi POS-KUPANG.COM, Minggu (4/4), mengaku untuk sementara pihak kelurahan belum mendata berapa banyak warga di RT tersebut yang terdampak banjir.
Karena sejak siang hingga sore hari ini masih dilakukan evakuasi barang dan warga ke rumah-rumah tetangga dan ada juga yang dievakuasi di Panti Hitbia.
Diakuinya bencana banjir yang melanda wilayahnya terjadi sejak kemarin. Namun kondisi terparah terjadi di hari ini
Ia mengatakan bila setiap kali air meluap pasit terjadi banjir di wilayahnya. Namun kali ini yang paling parah. Karena debit air besar sehingga meluap melebihi bibir kali sehingga masuk ke rumah warga.
"Saya sudah laporkan kejadian ini di BPBD Kota Kupang dan juga Dinas Sosial," tuturnya.
Berdasarkan laporan di WAG Tagana Provinsi NTT warga RT 24/RW 09 Kelurahan Naikoten 1 dievakuasi di Panti HITBIA Tuna Netra Dinas Sosial Provinsi NTT sebanyak 21 orang.
Keberadaan bibit siklon tropis 99S tersebut menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem yang signifikan berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan berdampak pada terjadinya bencana hidrometeorologi di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Sementara itu untuk prediksi hingga 24 jam kedepan Prediksi 24 jam ke depan posisi sistem diprediksikan di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.3LS, 120.0BT (sekitar 185 km sebelah selatan barat daya Waingapu) dengan arah gerak sistem ke arah Barat barat Daya, kecepatan 9 knots (10 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya 45 knots (85 km/jam) dengan tekanan di pusat diprediksikan sekitar 980 hPa.
(Tribunnews.com/Gigih)
Berita lain terkait Cuaca Esktrem di Indonesia Timur