TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Dudung Abdurachman bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meluncurkan program Jayakarta Benteng Pancasila di Makodam Jaya Jakarta pada Rabu (7/4/2021).
Program tersebut di antaranya bersifat edukasi dengan mengenalkan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat khususnya generasi milenial melalui berbagai platform media sosial antara lain Tik Tok, Instagram, Youtube, dan media sosial lainnya.
Konten yang disampaikan melalui media sosial tersebut di antaranya berupa dongeng, komik, cerita pendek, webseries, dan sebagainya.
Selain itu, dalam program lain yang menjadi bagian dari Jayakarta Benteng Pancasila adalah Kampung Pancasila.
Dalam program Kampung Pancasila Pangdam Jaya bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan mengerahkan personelnya untuk mengenalkan ideologi Pancasila ke masyarakat melalui program kreatif.
Baca juga: Cegah Aksi Terorisme di DKI, Pangdam Jaya Minta Masyarakat Tenang dan Percayakan ke TNI-Polri
Dalam sambutannya, Dudung mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menjaga dan memelihara Pancasila sebagai ideologi negara dalam wadah program tersebut.
Selain itu, program tersebut juga bertujuan untuk membangun kembali semangat Pancasila di kalangan masyarakat, melalui program-program bersifat offline, online, dan kombinasi.
Program tersebut, kata Dudung, juga ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang Pancasila yang tidak diketahui sebelumnya maupun di masyarakat ataupun dilupakan.
"Mengajak masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila dan memperkuat kembali hubungan sesama masyarakat dengan menggunakan Pancasila sebagai pondasinya," kata Dudung di Makodam Jaya/Jayakarta pada Rabu (7/4/2021).
Dudung mengatakan kehidupan berbangsa dan bernegara selalu menghadapi tantangan kebhinekaan di antaranya oleh sikap intoleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila.
Hal itu, kata dia, juga diperparah dengan penyalahgunaan media sosial, berita bohong, ujaran kebencian, yang tidak sesuai dengan budaya-budaya bangsa Indonesia.
"Harapan saya pemahaman Pancasila bukan sekadar konsensus politik melainkan juga sebagai suatu konsensus filosofi atau moral yang mengandung suatu komitmen yang menjanjikan Pancasila dan kesatuan sikap serta pandangan kita dalam menyongsong masa depan dengan gemilang yang kita cita-citakan," kata Dudung.
Dudung mengatakan ide tersebut muncul karena TNI Angkatan Darat khususnya di Kodam Jaya ingin mengimplementasikan tugas-tugas BPIP di lapangan.
Situasi saat ini, kata dia, sangat baik untuk menyampaikan kepada anak-anak muda mulai sedini mungkin tentang pemahaman mengenai Pancasila.
"Ini kita berikan sedini mungkin kepada mereka karena mereka adalah generasi-generasi penerus bangsa yang dibentengi oleh Pancasila. Ibarat kata pondasinya adalah keberagaman, tiangnya adalah persatuan dan kesatuan, atapnya adalah kebhinekaan," kata Dudung.
Sementara itu Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan makna strategis dari apa yang dilakukan Dudung beserta jajarannya untuk membumikan nilai-nilai Pancasila hingga ke level pemerintahan paling bawah yakni kampung melalui program tersebut.
Yudian mengatakan selama ini kampung kerap kurang mendapatkan perhatian terkait hal tersebut.
"Kita lihat belakangan ini bagaimana pihak yang merongrong Pancasila melalui jalur paling bawah ini. Mereka membangun basis di kampung-kampung. Kemudian melibatkan orang yang seharusnya tidak dilibatkan, perempuan bahkan anak-anak," kata Yudian.
Ia berharap program tersebut dapat melindungi segenap masyarakat dari pihak-pihak yang merongrong Pancasila.
Yudian juga berharap agar program tersebut terus dilaksanakan ke depannya.
"Kami berharap Pak Pangdam Jaya kalau bisa ini program kita lanjutkan dan mudah-mudahan dari apa yang dilakukan Pangdam Jaya beserta jajaran ini memberikan dorongan kepada pimpinan-pimpinan lain untuk mengambil best practice dari Pangdam Jaya. Jika itu kita lakukan bersama-sama, kira-kira kalau di sini ada Benteng Pancasila, nanti ada di Benteng Pancasila di tempat-tempat lain di seluruh Indonesia," kata Yudian.