TRIBUNNEWS.COM - Nama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, santer dibicarakan setelah ratusan kader daerah ingin menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB).
Eks Ketua DPC PKB Jeneponto, Andi Mappanturu, mengungkapkan alasan mengapa ratusan kader ingin menggelar MLB.
Hal ini lantaran pihaknya menduga ada banyak pelanggaran AD/ART.
Tak hanya itu, Andi juga mengaku telah dizalimi oleh Cak Imin karena seharusnya ia masih menjabat sebagai ketua DPC hingga 2022 mendatang.
"Tetapi karena kezaliman Pak Muhaimin yang mengubah AD/ART pada saat muktamar di Bali di dalamnya sudah tidak demokrasi," ungkapnya, Senin (12/4/2021), dilansir Tribunnews.
Baca juga: POPULER NASIONAL Jokowi akan Lantik Menteri Baru | Kata Kakak Cak Imin soal MLB PKB
Baca juga: Politikus PKB: Spectra Line Sejalan Dengan Program Reformasi Birokrasi
Mengutip Tribunnews Wiki, Cak Imin kembali terpilih sebagai Ketum PKB periode 2019-2024 pada 21 Agustus 2019.
Ia kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI sejak 1 Oktober 2019.
Harta Kekayaan Cak Imin
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin resmi menjadi Wakil Ketua DPR RI sejak dilantik pada 1 Oktober 2019.
Oleh karenanya, Cak Imin pun melaporkan harta kekayaannya pada LHKPN.
Berdasarkan LHKPN, total kekayaan Cak Imin mencapai Rp14 miliar.
Ia tercatat memiliki lima bidang tanah dan bangunan di Jakarta.
Meski hartanya mencapai belasan miliar, Cak Imin hanya memiliki dua kendaraan, yakni sepeda motor Piaggio dan mobil Toyota Alphard.
Cak Imin juga tercatat tak memiliki utang.
Berikut daftar harta kekayaan Cak Imin, dikutip dari elhkpn.kpk.go.id:
Baca juga: Dinamika Internal PKB Terus Menguat, Kakak Cak Imin Enggan Komentar soal Isu MLB
Baca juga: Eks Wakil Ketua DPW PKB Banten Inginkan MLB: Saya Deklarator Ditendang Gitu Aja
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 12.824.000.000
1. Tanah Seluas 386 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 1.644.000.000;
2. Tanah dan Bangunan Seluas 723 m2/400 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 3.000.000.000;
3. Tanah dan Bangunan Seluas 1070 m2/500 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 4.380.000.000;
4. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/200 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 1.300.000.000;
5. Tanah Seluas 595 m2 di KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 2.500.000.000.
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 259.000.000
1. MOTOR, PIAGGIO SEPEDA MOTOR Tahun 2007, HASIL SENDIRI Rp. 9.000.000;
2. MOBIL, TOYOTA ALPHARD MINIBUS Tahun 2009, WARISAN Rp. 250.000.000.
Baca juga: Keluarga Gus Dur Didorong Gelar Muktamar Luar Biasa PKB
Baca juga: Jubir Yenny Wahid Minta Sesepuh di PKB Ingatkan Cak Imin
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 106.300.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 988.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp. ----
Sub Total Rp. 14.177.300.000
III. HUTANG Rp. ----
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 14.177.300.000
Profil Cak Imin
Pria bernama asli Muhaimin Iskandar ini merupakan kelahiran Jombang, 24 September 1966.
Dikutip dari Tribunnews Wiki, Cak Imin merupakan keponakan dari Presiden RI ke-4, yakni KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Baca juga: Sejumlah Pengurus DPC PKB di Sumut Tetap Setia Pada Cak Imin
Baca juga: PROFIL Cak Imin Ketua Umum PKB yang Isunya Akan Dikudeta, Pernah Dipanggil KPK jadi Saksi Kasus Suap
Saat muda, Cak Imin aktif di sejumlah organisasi.
Ia pernah menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta periode 1990-1997.
Riwayat pendidikan
- SD Mamba'ul Maarif Denanyar, Jombang;
- Madrasah Tsanawiyah Negeri Denanyar, Jombang;
- Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta;
- Fakultas Syariah IAIN Yogyakarta;
- Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) UGM;
- Magister Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia.
Riwayat pekerjaan
- Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial, Yogyakarta;
- Ketua PMII Cabang Yogyakarta (1994-1997);
- Wakil Ketua KNPI Yogyakarta;
- Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta (1992-1994);
- Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta (1992-1994);
- Kepala Litbang Tabloid Detik (1993);
- Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial Yogyakarta (1989);
- Staf Pengajar Pondok Pesantren Denanyar Jombang (1980-1983);
- Sekretaris Jenderal DPP PKB (2000-2005);
- Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (1999-2004);
- Wakil Ketua DPR RI (1999-2004);
- Wakil Ketua DPR RI (2004-2009);
- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (2009-2014);
- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (2014-2019);
- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (2019-2024);
- Wakil Ketua DPR RI (2019- )
Baca berita Gejolak di PKB lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribunnews Wiki/Maghita Primastya Handayani)