Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Indonesia Indicator (I2) mengeluarkan hasil survei menteri yang mendapatkan apresiasi publik dan media paling baik setelah reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Hasilnya ada 10 menteri yang mendapatkan sentimen positif tertinggi.
Survei ini diambil mulai 24 Desember 2020–12 April 2021 atau sejak momentum reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang pertama pada 23 Desember 2020 lalu.
Riset ini menganalisisi data pemberitaan sebanyak 4.655.176 berita yang berasal dari 5.963 media online berbahasa Indonesia, dari media online nasional hingga media online lokal.
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Jubir Presiden Ungkap Alasan Jokowi Bentuk Kementerian Investasi
Kepala Divisi Riset Indonesia Indicator, Fanny Chaniago mengatakan dengan menggunakan kata kunci nama menteri, sistem kecerdasan buatan mengidentifikasi pemberitaan mengenai figur menteri.
"Sekaligus mengenali pemberitaan yang memiliki konten-konten positif," ujar Fanny di Jakarta, Rabu (14/4/2021).
Indonesia Indicator (I2), perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan peranti lunak kecerdasan buatan (AI) mencatat 10 menteri yang mendapatkan ekspos pemberitaan positif tertinggi dari total 36 menteri dan kepala lembaga setingkat menteri.
Baca juga: Sekjen PAN Dukung Semua Kebijakan Pemerintah, Termasuk Reshuffle Kabinet
Berikut nama-nama menteri yang mendapatkan sentimen positif tertinggi:
1. Menteri Pariwisataan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (13.968 berita)
2. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (13.879 berita)
3. Menteri Keuangan Sri Mulyani (9.101 berita)
4. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (8.808 berita)
5. Menteri Sosial Tri Rismaharini (7.735 berita)
6. Menteri BUMN Erick Thohir (7.165 berita)
7. Menteri Perhubungan Budi Karya (6.744 berita)
8. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (6.709 berita)
9. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (6.191 berita)
10. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (5.844 berita).
“Sentimen positif ini didapatkan dari beberapa aspek, di antaranya pemberitaan tentang kinerja menteri, dan pelaksanaan program kerja serta terobosan yang dibuat di kementerian tersebut, dan bagaimana media mencitrakan atau mempersepsikan figur menteri," ujar Fanny.
Fanny menyontohkan, misalnya sentiman positif untuk Airlangga banyak dikaitkan dengan program Percepatan Ekonomi Nasional (PEN), optimalisasi investasi untuk tahun 2021, dan mendorong percepatan program vaksinasi nasional.
Baca juga: Pembentukan Nomenklatur Baru Perlu Dibarengi dengan Penambahan Pos Wakil Menteri
"Namun di luar itu, sebenarnya dalam pemberitaan Airlangga juga terdapat isu politik, seperti survei elektabilitas, kiprahnya di Golkar, dan wacana Capres 2024," tutur Fanny.
Lalu, contoh lainnya, yakni Sri Mulyani karena dianggap sebagai menteri keuangan terbaik, ia juga disebut sebagai menteri yang tegas menegur dan menindak bawahan jika ada manajemen yang amburadul di Kemenkeu.
"Sentimen positif juga dikaitkan dengan program pemerintah untuk Percepatan Ekonomi Nasional (PEN) melalui penyaluran dana, dan stimulus ekonomi di beberapa sektor," tutur Fanny.