News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polemik Vaksin Nusantara

Ternyata Ini Alasan Menkes Enggan Komentari Vaksin Nusantara

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) akhirnya memberi sedikt komentar mengenai vaksin nusantara.

Namun ia tidak banyak beri komentar lantaran ingin fokus untuk mendatangkan vaksin Covid-19 ke Tanah Air.  

Terkait vaksin nusantara, Budi Gunadi hanya ingin fokus kepada penyebaran vaksin agar proses vaksinasi merata. Hal ini yang mendasari dirinya enggan untuk mengomentari.

Baca juga: Soal Vaksin Nusantara, Sultan B. Najamudin: Selesaikan Secara Keilmuan.

“Itu sebabnya aku lebih banyak diam. Mesti ngurusin itu, padahal mendingan aku lobi Pfizer, it really saving life. Ini bukan saatnya kita menghabiskan waktu untuk itu,” kata Budi Gunadi saat diskusi virtual, Minggu (18/4/2021).

Menkes mempercayakan wewenang kepada Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) terkait vaksin Nusantara.

Perihal vaksin, lanjutnya, hanya dapat dibicarakan di tataran peneliti ilmiah, bukan di sosial media.

“Aku sulit komentar, ini sangat ilmiah, yuk lebih banyak kita biarkan orang-orang di bidang itu berbicara. Saya nggak ngerti jujur. Kalau saya komentar juga, harusnya ditanya ke ahlinya dan biarkan mereka berdebat di tataran ilmiah,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata Menkes, BPOM dapat melaporkan temuannya terkait vaksin nusantara langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), bukan kepada dirinya.

“Kita maunya sih ngeberesih vaksin datang dulu, vaksinasi bisa dilakukan dengan baik dan kita siapkan lah nanti ada vaksin-vaksin yang bagus,” tuturnya.

Baca juga: Presiden Diminta Tengahi Kisruh Vaksin Nusantara versus BPOM

Seperti yang diketahui, vaksin Nusantara menulai polemik setelah BPOM menyebut terdapat sejumlah kejanggalan pada proses pembuatan vaksin tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini