News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Reshuffle Kabinet

Ali Mochtar Ngabalin Sebut Reshuffle Kabinet Tertunda, Ini Alasannya

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin mengungkapkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum melakukan reshuffle (perombakan) kabinet karena masih menata kelembagaan.

Seperti diketahui, berdasarkan nomenklatur baru, ada penggabungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Riset dan Teknologi.

“Itu menyangkut tentang penataan kelembagaan. Konsekuensi daripada penggabungan antara Menristek kepada Kemendikbud, konsekuensinya adalah penataan kembali kelembagaan,” ujar Ali Mochtar Ngabalin, Selasa (20/4/2021) seperti dilansir Kompas.TV.

“Makanya memang membutuhkan waktu dari teman-teman, karena semua yang terkait pergantian, pergeseran dan lain-lain menjadi kewenangan bapak presiden. Itu adalah hak prerogatif presiden,” tambahnya.

Meski demikian, Ali Mochtar Ngabalin menuturkan surat yang diajukan Presiden ke DPR tentang penggabungan kemenristek dan kemendikbud itu beserta pembentukan kementerian investasi telah disetujui oleh DPR.

“Maka ada Perpres, baru Kepres, baru ada pelantikan. Soal waktu dan lain-lain nanti kita tunggu. Makanya membutuhkan waktu sedikit kesabaran,” ujarnya.

Baca juga: Wacana Reshuffle Menteri Berinisial M Dinilai Hanya Sekadar Sensasi

Untuk itu, ia mengakui prediksinya soal gelaran reshuffle kabinet pada pekan lalu, meleset.

"Pekan-pekan lalu, saya memang bilang dalam waktu dekat dalam pekan-pekan ini."

"Saya meyakini pekan kemarin, tapi ternyata tidak cukup," ungkapnya.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle dalam waktu dekat ini setelah diungkapkan kali pertama oleh Ali Mochtar Ngabalin.

Bahkan dalam pernyataannya, Ali Mochtar Ngabalin menuturkan, formasi baru Kabinet Indonesia Maju akan diungkapkan Presiden Jokowi dalam waktu dekat ini.

Tapi informasi terbaru, kabar Presiden Jokowi akan melakukan Reshuffle Kabinet pada Rabu Pahing sudah dibantah Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

Bukan besok

Menteri Sekretariat Negara Pratikno memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan melakukan perombakan kabinet, Rabu (21/4/2021) besok.

Sebelumnya santer kabar Presiden Jokowi akan merombak kabinet dalam waktu dekat menyusul adanya perubahan nomenklatur kementerian.

Sementara itu, Presiden beberapa kali melakukan perombakan kabinet pada hari Rabu pon atau pahing.

Berdasarkan penanggalan jawa, 21 April 2021 merupakan Rabu pahing.

"Enggak, enggak ada (reshuffle)," ujar Pratikno di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, (20/4/2021).

Baca juga: Jawaban Moeldoko saat Ditanya soal Isu Reshuffle Kabinet Jokowi

Menurut Pratikno, pada Rabu Esok, Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke luar kota.

Hal yang sama disampaikan Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Ia mengatakan Presiden akan kunjungan kerja ke Jawa Barat.

"Besok Presiden kunjungan kerja ke Jawa Barat," kata Pramono.

Terkait perombakan kabinet sendiri baik Pratikno maupun Pramono enggan berkomentar banyak.

Mereka meminta awak media untuk menunggunya.

"Enggak, ditunggu aja," ujar Pratikno.

Sebelumnya diwacanakan Ngabalin

Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Ali Ngabalin mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.

Baca juga: Politikus NasDem Meyakini Tidak Akan Ada Reshuffle Kabinet Dalam Waktu Dekat 

"Pekan ini, sangat bisa pekan ini," kata Ali saat dihubungi, Selasa (13/4/2021) lalu. 

Ali mengatakan terdapat tiga faktor yang menguatkan Presiden akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) Jilid ke 2 dalam waktu dekat.

Pertama yakni adanya penyatuan Kemenristek dengan Kemendikbud.

Usulan pemerintah untuk menyatukan dua kementerian tersebut telah disetujui DPR.

"Surpres yang dikirim ke DPR 30 maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud. Kenapa begitu, banyak kerjadaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)" katanya.

Faktor yang kedua kata Ali yakni Menristek Bambang Brodjonegoro yang menyatakan telah pamit dari Kementeriannya.

Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet Digelar Rabu Besok, Ali Ngabalin: Tidak Ada yang Mustahil

"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara kemenristek sendiri belum ke kemedikbud," katanya.

Faktor ketiga kata dia, yakni pemerintah yang akan segera membentuk Kementerian Baru yakni Kementerian Investasi.

Dengan adanya kementerian baru, otomatis maka akan ada menteri baru.

"Yang abang bilang, selama masa kerja di Bina Graha abang tahu benar, bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama, makanya dalam pekan pekan ini, kita tunggu saja, tidak mustahil dalam pekan ini," katanya.

Sumber: Kompas.TV/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini