Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menyampaikan, pada momentum Peringatan Hari Bumi se-Dunia tahun ini juga diadakan penanaman pohon alpukat bersertifikat dan beberapa pohon langka serta peresmian pemasangan biopori di lapangan timur Gedung Nusantara.
"Tanaman alpukat bersertifikat ini berasal dari Lampung dan salah satu produk hortikultura yang mempunyai prospek pengembangan yang baik,” kata Indra.
Di samping itu, untuk lebih menghijaukan dan menyegarkan Kompleks Parlemen, Setjen DPR RI juga telah menyiapkan 89 pohon langka Indonesia, diantaranya 1 pohon Bisbul (Diospyros Blancoi), 5 pohon Kepel (Stelechocarpus Burahol), 7 pohon Jamblang (Syzygium Cumini), dan 4 pohon Sawo Duren (Chrysophyllum Cainito).
Kemudian 7 pohon Buni (Antidesma Bunius), dan 3 pohon Keben (Barringtonia Asiatica), 2 pohon Tanjung (Mimusops Elengi), 8 pohon Kenari (Canarium Ovatum), 7 pohon Gaharu (Aquilaria Malaccensis), dan 45 pohon Alpukat (Persea Americana).
Di samping itu, masih kata Indra, peringatan Hari Bumi ini juga akan ditandai dengan pemasangan 7.100 lubang biopori di beberapa area Gedung DPR RI, di antaranya 1.023 lubang di Area Kebun Jati, 1.500 lubang di Area Kandang Rusa, 106 lubang di Area Gedung Mekanik, 1.320 lubang di Area Masjid dan Nusantara I, 1.600 lubang di Area Samping Kandang Rusa, dan 1.551 lubang Area Samping Pulau Dua.
Sebagaimana diketahui, Hari Bumi se-Dunia diperingati setiap 22 April sejak tahun 70-an merupakan salah satu bentuk kesadaran manusia terhadap kondisi planet bumi.